Jumat 14 Nov 2014 18:00 WIB

BPBD Kulonprogo Minta Warga Waspadai Bencana

Rep: Heri Purwata/ Red: Yudha Manggala P Putra
Longsor. Ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WATES –- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo, meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana longsor dan banjir. Imbauan ini menyusul hujan sudah mulai intensif di wilayah Kabupaten Kulonprogo dan wilayah lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Untung Waluyo kepada wartawan di Wates, Jumat (14/11), mengatakan ada tujuh kecamatan yang rawan terhadap bencana tanah longsor. Di antaranya Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, sebagian Pengasih, sebagian Nanggulan, serta sebagian Sentolo. Sedangkan wilayah yang rawan terhadap bencana banjir meliputi Kecamatan Panjatan, Lendah, dan Galur.

“Potensi tanah longsor di wilayah-wilayah pegunungan, sedangkan banjir di wilayah-wilayah bantaran sungai. Di Kulonprogo ada tiga sungai yang kami waspadai yakni Sungai Progo, Serang, dan Sungai Bogowonto,” kata Untung.

Selain tanah longsor dan banjir, kata Untung, Kulonprogo juga terancam bencana angin ribut atau puting beliung. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, daerah rawan puting beliung berada di Kecamatan Nanggulan ke utara hingga Kalibawang, juga di wilayah Kulonprogo bagian selatan.

Mengantisipasi terjadinya bencana, lanjut Untung, BPBD telah mensiagakan pusat pengendalian operasi (Pusdalops) dengan 24 orang personel. Terdiri dari tim teknologi informasi (TI ) yang menangani sistem informasi dan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang siap melakukan penanganan di lapangan.

Untung menambahkan, berdasarkan informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, saat ini Gunung Merapi dalam kondisi normal dan diperkirakan beberapa waktu ke depan juga tidak akan terjadi apa-apa.

Meski demikian warga di wilayah bantaran sungai yang berhulu di Gunung Merapi tetap diminta waspada terjadinya banjir lahar dingin.  “Hal yang perlu diwaspadai di musim pancaroba, kalau di wilayah utara terjadi banjir warga di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Merapi harus waspada,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement