Jumat 14 Nov 2014 15:16 WIB
Ahok gubernur Jakarta

Mahasiswa Nilai Ahok Mendiskriminasi Muslim

Rep: C13/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.
Foto: Ist
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa islam yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Muslim DKI Jakarta menilai Ahok selalu mendiskriminasi Islam. Ini dinyatakan oleh para mahasiswa yang berasal dari Pelajar Islam Indonesia (PII), HMI, KAMMI, Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FS LDK) dan GPII yang berdemo di depan gedung DPRD pada Jum'at (14/11).

Karena sikap diskriminatif islam ini membuat para pendemo ini menolak pengangkatan Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. "Bukan karena Ahok non-muslim tapi sikapnya," kata pendemo pada Jum'at (14/11).

Para pendemo memaparkan ada sepuluh bukti yang membuat mereka gerah dengan Ahok. Pertama, Ahok pernah menghancurkan Masjid Baitul Arif di Jatinegara, Jakarta Timur.

Diskriminasi Ahok terhadap Islam kedua, menurut mereka, Ahok juga telah menghancurkan Masjid Bersejarah Amir Hamzah di Taman Islam Marzuki. Ini dilakukan dengan dalih renovasi, namun belum ada tanda-tanda dibangun kembali hingga kini.

Bukti ketiga, Ahok juga telah mencoba menghapus simbol-simbol islam apda seragam sekolah. Selanjutnya, Ahok banyak mengangkat kepala sekolah dan pejabat non muslim. "Kafir," tulis para pendemo dalam siaran persnya.

Mereka juga mengatakan, bukti selanjutnya, yakni Ahok telah membatasi kegiatan syiar Islam seperti takbiran. "Selain itu, Ahok merupakan satu-satunya yang menetujui pelegalan lokalisasi prostitusi," kata pendemo.

Ahok juga telah mati-matian mendukung kegiata Miss World saat seluruh masyarakat Islam menolaknya. Selain itu, Ahok juga merupakan pihak yang mendukung wacana penghapusan kolom agama di KTP.

"Ahok juga pernah mendukung penuh konser Lady Gaga," tulis pendemo dalam siaran pers. Padahal konser ini dinilai penuh dengan kontroversi.

Pendemo juga menyatakan, Ahok pernah melecehkan ayat suci. Menurut pendemo, Ahok pernah menyatakan, ayat suci wajib tunduk pada ayat konstitusi.

Mahasiswa Islam ini juga membuktikan, Ahok pernah memiliki wacana untuk menghapus cuti lebaran. "Ahok juga telah menolak manifesto Partai Gerindra untuk pemurnian agama dari aliran sesat," tambah mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement