Kamis 13 Nov 2014 22:52 WIB

Korban KDRT Dilatih Berpenghasilan Mandiri

Rep: Heri Purwata/ Red: Indah Wulandari
Kekerasan dalam rumah tangga/KDRT (ilustrasi)
Foto: www.jkp3.apik-indonesia.net
Kekerasan dalam rumah tangga/KDRT (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,WATES--Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDPKB) Kabupaten Kulonprogo memberi pelatihan keterampilan usaha bagi perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sehingga mereka bisa memiliki usaha sendiri untuk menopang perekonomian keluarga.

“Kasus kekerasan dalam rumah tangga dan human trafficking sebagian besar terjadi karena dipicu persoalan ekonomi,” kata Sekretaris BPMPDPKB Kulonprogo, Sigit Wisnutomo, Kamis (13/11).

Program ini, ujarnya, bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para korban agar dapat meningkatkan kualitas diri. "Kami bekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan. Antara lain memasak dan kerajinan. Agar di kemudian hari mereka bisa meningkatkan penghasilan keluarga," jelas Sigit.

Jumirahayu, salah satu peserta pelatihan mengaku, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya, maupun para korban KDRT lainnya.

Warga Dusun Kalangan, Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah ini mengaku, ekonomi keluarga menjadi faktor utama dari banyaknya kasus KDRT.  Melalui pelatihan tersebut, lanjut dia, manfaat yang dapat diperoleh para korban adalah pengalaman yang bisa memberikan tambahan penghasilan dalam rumah tangga.

"Manfaatnya banyak, bahkan tidak jarang dari para korban yang terus berusaha mendapatkan pekerjaan agar lebih mandiri dan tidak bergantung pada suami," kata Jumirahayu yang juga Ketua Komunitas Korban KDRT Seroja. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement