Kamis 13 Nov 2014 15:44 WIB

Hebat, Jabar Juara E-Goverment Selama Tiga Tahun Berturut-turut

Rep: C97/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jabar Aher di Stadion Jakabaring.
Foto: Twitter
Gubernur Jabar Aher di Stadion Jakabaring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kesungguhan Jawa Barat dalam penerapan TIK untuk pelayanan publik menghasilkan prestasi sebagai Juara Satu untuk E-Goverment tingkat provinsi. Tidak tanggung-tanggung penghargaan tersebut diraih selama tiga tahun terus menerus.

"Saat ini kami menerima penghargaan E-Goverment terbaik. Belum ada yang mampu menyaingi kami selama tiga tahun terakhir," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kamis (13/11).

Pelayanan publik berbasis elektronik di Provinsi tersebut sudah memiliki payung hukum yang tertuang pada Perda nomor 29 tahun 2010 dan Perda nomor 11 tahun 2011.

Ahmad Heryawan menjelaskan empat tahap yang dilaluinya dan jajaran Pemprov dalam penerapan TIK. Tahap satu inisiasi, yaitu sosialisasi bagi pegawai pemerintah. Dua, tahap interaksi informasi digital dengan menggunakan layanan dan aplikasi berbasis teknologi.

Tiga, tahap transaksi digital. Dimana aktivitas pengiriman surat-surat dan data lainnya sudah dilakukan secara online. Empat, tahap pelayanan digital kepada masyarakat.

Adapun layanan E-Goverment yang telah dijalankan diantaranya, layanan pembayaran PBB secara online, absensi online bagi karyawan, sistem informasi manajemen kepegawaian, dan aplikasi teknologi siklus baeang daerah.

Salah satu keunggulan Jabar pun terletak pada rekap jaringan komunikasi datanya yang mencapai 60 Mbps. Ini adalah angka paling tinggi, jika di bandingkan dengan provinsi lain.

Dalam acara Dialog Nasional untuk Inovasi Pelayanan Daerah Berbasis Elektronik, Ahmad menjelaskan proyek barunya yang bernama Ducting Fiber Optic Bersama. Integrasi kabel dalam satu tiang, baik di permukaan maupun di bawah tanah.

"Satu tiang dapat digunakan secara bersama-sama. Ini agar kabelnya tidak terlihat semerawut," kata pria yang akrab disapa Aher itu.

Selain menyediakan pelayanan online, Pemprov pun melakukan edukasi TIK secara mobile dengan kendaraan keliling. Sosialisasi tersebut penting dilakukan mengingat angka proyeksi kasar (APK) pendidikan tinggi di Jawa Barat masih beragam. APK SD 119,55 persen, SMP 95,25 persen, SMA 70,19 persen, dan Perguruan Tinggi 17,09 persen.

Menurut Wewen Ruswendi Moderator pada acara Dialog Nasional, keberhasilan Jabar ditunjang oleh empat hal. Pembangunan infrastruktur yang baik, konten dari setiap program yang dijalankan, kelembagaan yang mumpuni. Dan yang paling utama adalah komitmen dari pemimpin untuk menyukseskan programnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement