Kamis 13 Nov 2014 15:50 WIB

Sembilan Negara Jajaki Potensi Wisata Bandung

Rep: C80/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gedung sate, bandung
Gedung sate, bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG –- Sebanyak sembilan negara, berasal dari Asia dan Afrika, mengikuti kegiatan Asia–Afrika Tourism Fams Trip. Kegiatan tersebut dalam rangka memperkenalkan potensi wisata yang ada di Bandung kepada para operator wisata dan jurnalis dari masing–masing negaranya.

"Kita coba meng-arrange untuk mengundang para tour operator dari negara–negara Asia dan Afrika, termasuk di dalamnya para jurnalis, agar mereka menginfomasikan apa yang ada di Bandung. Diharapkan targetnya adalah kedatangan para tour operator ini mereka menjual paket–paket wisata Bandung,’’ Firman hidayat, ketua komite Asia –Afrika Tourism Fams Trip kepada Republika, Kamis (13/11)

Firman mengatakan perwakilan yang hadir berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Afrika Selatan, Korea Selatan, Cina. Jumlahnya ada 39 tour operator dan 12 jurnalis dari masing –masing perwakilan negara.

Kegiatan hari pertama diisi rapat bisnis, lalu ke gedung sate, mengunjungi factory outlet, mendatangi gedung Asia–Afrika dan Museum Geologi. Tidak lupa diselingi wisata alam seperti Tangkuban Perahu, Sari Ater hingga jamuan makan di Dusun Bambu dan farewell dinner di Saung Udjo.

"Mereka melakukan kegiatan tersebut dari  tanggal  10 hingga 13 November," kata Firman. "Menghadirkan juga para hoteliers dan travel agent dan pengrajin supaya mereka liat langsung. Dan juga diharapkan membangun network atau hubungan, sehingga bisa kotak langsung saat dibutuhkan. Untuk mengadakan satu paket perjalanan dari negara mereka ke bandung,’’ jelas Firman.

Konsep Asia–Afrika Tourism Fams Trip 2014 ini mengambil  spirit dari semangat konferensi Asia–Afrika pada tahun 1955. Dengan begitu, lanjut Firman, Kota Bandung semakin dikenal, bukan hanya lewat tulisan dan nama saja, tanpa mereka melihat langsung. Dengan merasakan langsung pengalaman dibandung  mereka dapat melihat potensi yang ada.

"Seperti merasakan makanan, menyaksikan pentas seni, mereka bisa menilai dan kita harapkan informasi yang disampaikan ke negara masing–masing bagus,’’ harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement