Rabu 12 Nov 2014 20:48 WIB

Penjualan Bank Mutiara, JK: Bisnis Tentu Ada Resiko

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kerugian penjualan Bank Mutiara merupakan sebuah resiko dalam berbisnis. Meskipun negara merugi, JK mengatakan pemerintah harus melepas bank yang sebelumnya bernama Bank Century itu

"Selama Bank Mutiara dijual lebih kecil dari pengeluaran pemerintah yang sebesar delapan triliun itu, artinya disitu membuktikan ada kerugian negara, namun demikian juga karena ini bisnis tentu ada resiko," jelasnya di Kantor Wakil Presiden, Rabu (12/11).

Menurutnya, Bank Mutiara harus segera dijual karena hanya akan menimbulkan kerugian yang cukup besar. JK mengatakan proses penjualan Bank Mutiara ini sudah sesuai dengan Undang-Undang.

"Penjualan itu disahkan, UU mengatakan sendiri setelah sekian tahun dikelola Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), harus dijual, berapa pun harganya," katanya.

Ia pun mengaku dapat memahami jika J Trust Co, perusahaan investasi asal Jepang, memberikan sejumlah syarat dalam pembelian. "Dalam perjanjian dengan pihak J Trust itu ada juga kondisi-kondisi. Tapi ada kondisi-kondisi tertentu, itu wajar saja. Dimana-mana orang negosiasi tertentu ada pra-kondisi," jelas JK

Sebelumnya, bank ini dilaporkan bermasalah pada 2008 lalu. Saat itu, bank ini dikenal sebagai Bank Century. Hingga kini, kasus Bank Century ini masih ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement