Rabu 12 Nov 2014 18:50 WIB

Indonesia Bakal Tingkatkan Ekspor ke Aljazair

Kota Casbah di Aljazair
Foto: ist
Kota Casbah di Aljazair

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia berencana meningkatkan ekspor ke Aljazair. Nilai perdagangan antar-kedua negara pada Januari-Agustus 2014 tercatat hanya sebesar 405,9 juta dolar Amerika Serikat.

"Pertemuan ini dalam rangka meningkatkan perdagangan kedua negara, kita harus bisa mengimbangi supaya tidak mengalami defisit dari Aljazair," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak, seusai melakukan pertemuan dengan delegasi dari Aljazair di Jakarta, Rabu (12/11).

Neraca perdagangan Indonesia dengan Aljazair pada periode Januari-Agustus 2014 masih mengalami defisit sebesar 193,63 juta dolar AS, hal tersebut disebabkan tingginya impor migas. Sementara ekspor tercatat sebesar 105,73 juta dolar AS dan impor mencapai 299,36 juta dolar AS.

Sementara untuk sisi non-migas, Indonesia sesungguhnya masih mengantongi surplus sebesar 104,79 juta dolar AS, dengan nilai ekspor non-migas sebesar 105,73 juta dolar AS, sementara impor non-migas sebesar 0,94 juta dolar AS.

Menurut Nus, importasi migas dari Aljazair hingga saat ini memang tercatat masih sangat tinggi, namun pihaknya tengah berupaya untuk meningkatkan ekspor non-migas agar defisit neraca perdagangan bisa semakin ditekan.

"Kita coba untuk meningkatkan ekspor non-migas, salah satu yang akan didorong untuk ekspor adalah CPO karena saat ini ekspor ke Aljazair masih kecil. Dan kami akan melakukan promisi yang lebih giat lagi," tambah Nus.

Nus menjelaskan, selain Aljazair pihaknya juga akan mendorong promosi produk non-migas Indonesia khususnya CPO ke negara-negara seperti Tunisia dan Maroko, agar ekspor non-migas Indonesia bisa mengalami kenaikan yang cukup baik.

"Yang cukup potensial adalan Aljazair, Maroko dan Tunisia karena negara-negara tersebut memang membutuhkan CPO, dan CPO Indonesia kualitasnya cukup bagus," ujar Nus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement