REPUBLIKA.CO.ID,Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang perlu diperhatikan oleh masyarakat lndonesia. Lingkungan hidup dapat memberikan manfaat kita semua. Untuk itu, sudah sepantasnya kalau kita memberikan perhatian mengenai hal ini. Topik mengenai pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup menjadi hal yang banyak dibicarakan.
Hutan bakau atau mangrove merupakan salah satu lingkungan yang ada di sekitar kita, karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang banyak terdapat pantai. Fungsi dari hutan mangrove cukup banyak antara lain baik sebagai penahan abrasi pantai dan peresapan air laut ke daratan, sebagai tempat berkembang biaknya ikan, kerang, burung dan mamalia laut, maupun sebagai pengolah limbah beracun, penghasil O2 dan penyerap CO2. Bahkan, tanpa kita sadari, ternyata pohon mangrove juga dapat dimanfaatkan,buah mangrove dapat diolah menjadi panganan dan minuman yeng bernilai ekonomis.
Dalam rangka turut aktif melestarikan hutan mangrove, pada hari Minggu, 9 November 2014, dilakukan penanaman 55.000 pohon mangrove. Penanaman dilakukan di Kawasan Hutan Mangrove Tol Sedyatmo, Pemancingan Galatama, JI. Pantai lndah Selatan 1, PIK-Jakarta Utara,Penanaman tersebut melibatkan generasi muda, maupun masyarakat luas.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu implementasi dari perhatian Unika Atma Jaya (UAJ) terhadap masalah lingkungan hidup. Dalam pelaksanaan tersebut, tentunya Unika Atma Jaya tidak sendiri dalam melakukan aksi bakti sosial ini, kegiatan tersebut terlaksana melalui Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya bekerja sama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan RI c/q Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil-KKPRI, Dinas Keautan dan Pertanian Pemprov DKlJakarta, serta Mangroves for the Future (MMF) lndonesia serta didukung penuh oleh PT Bank Central Asia, Tbk (BCA).
Tema kegiatan bakti sosial ini adalah Mangroves for Our Fufure dengan judul kegiatan, "Ayo Tumbuhkan 55.000 Mangroves untuk Masa Depan Kita". Sebelum pelaksanaan penanaman, kegiatan ini diawali dengan acara sosialisasi. Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap isu-isu lingkungan hidup, khususnya, kelestarian mangrove di DKl Jakarta.
Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terlibat dalam penanaman pohon mangrove
Sebanyak lebih dari seribu mahasiswa Unika Atma Jaya mengikuti kegiatan tersebut dengan penuh antusias. Diharapkan, pengetahuan yang diperoleh ini dapat di sharing kepada teman, keluarga, maupun masyarakat. Penanaman pohon mangrove melibatkan sebanyak 1.500 peserta yang terdiri dari masyarakat luas, Medisar Fakultas Kedokteran (FK) dan Rumah Sakit Atma Jaya (RSA), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Wanachala dan Edelweis UAJ, dan juga dari Universitas Negeri Jakarta, UIN Syarief Hidayatullah, Universitas Surya, Universitas Multi Media, Universitas Muhammadiyah.
Selain itu, peserta juga berasal dari kalangan dosen, dan Alumni FE UAJ, LSM (Komunitas Peduli Mangrove Bali, Wanita Katolik RI) dan mitra tani. Tentunya, program yang dikembangkan oleh Unika Atma Jaya dilanjutkan dengan program pemantauan terhadap tumbuh kembang mangrove dan sampai pada pengelolahan hasil mangrove.
"Penanaman 55.000 mangrove yang kita lakukan ini adalah hal yang luar biasa, Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan hidup. Sebagai generasi kita harus hidup berdampingan dengan alam, merawat dan melestarikan alam, sehingga hidup kita lebih bermakna sebagai manusia," ungkap Andre Ata Ujan selaku Deka Fakultas Ekonomi Unika AtmaJaya.
Pada kesempatan tersebut Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama dan Direktur BCA Armand W. Hartono Arman turut menanam bibit mangrove secara langsung.
"Atas nama Pemprov DKI Jakarta, kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian dari Atmajaya, BCA, serta semua relawan dan mahasiswa. Kami harap gerakan ini bisa terus, terutama soal coastal defense, pertahanan pesisir utara. Kami tentu akan buat tanggul semen yang diperkuat, selain itu juga tanggul alam seperti ini. Langkah ini memberikan harapan baru untuk Jakarta dalam mengatasi masalah banjir," ungkap Basuki.
Sementara Armand mengatakan, "Program ini sejalan dengan tujuan CSR Bakti BCA yakni pendidikan, budaya, dan lingkungan. Penanaman hutan bakau sangat penting di Indonesia yang merupakan salah satu negara terbesar penanaman hutan bakau. Semoga program ini tidak terputus, dan menularkan pemahaman tentang lingkungan hijau dan terjaga," ungkap Arman.
Bakti sosial yang diharapkan dapat memecahkan rekor MURI dengan penananaman 55.000 mangrove ini merupakan kerjasama, kepedulian dan tanggung jawab sosial masyarakat yang akhirnya dapat menciptakan lingkungan hijau dan berdaya guna di daerah DKl Jakarta.(ADV)