Rabu 12 Nov 2014 02:54 WIB

Organisasi Gabungan Tolak Kenaikan Harga BBM

 Seorang peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) membakar replika drum dan jerigen bahan BBM dalam aksi  menolak kenaikan BBM di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis (23/5).     (Republika/Edi Yusuf)
Seorang peserta aksi dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) membakar replika drum dan jerigen bahan BBM dalam aksi menolak kenaikan BBM di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis (23/5). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi gabungan yang terdiri atas enam elemen melakukan unjuk rasa untuk menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Kenaikan harga BBM tentu akan menyengsarakan rakyat miskin dan pekerja," kata Koordinator Lapangan dari Konfederasi Serikat Nasional Mukhtar Guntur Kilat di Jakarta, Selasa.

Waktu kenaikan memang belum dipastikan namun Menko Perekonomian Safyan Djalil telah menyatakan bahwa harga BBM tetap akan naik sebelum Januari 2015.

Ia mengatakan bahwa pengguna BBM di Indonesia kebanyakan adalah kelas menengah atas pemilik mobil pribadi merupakan suatu kebohongan, karena pengguna sepeda motor jauh lebih banyak daripada pengguna mobil pribadi. Hal itu didukung dengan data Badan Pusat Statistik 2012, di mana jumlah sepeda motor itu sekitar 76,4 juta sementara jumlah mobil penumpang hanyak sekitar 10,4 juta.

"Dampak kenaikan BBM tidak hanya menghantam pengguna alat tranportasi tetapi juga akan membunuh transportasi umum," tuturnya dalam pernyataan sikap bersama kepada pemerintahan yang baru.

Dikatakannya, kenaikan harga BBM juga akan menyebabkan kenaikan harga barang secara umum atau inflasi. Selama 2008-2013, inflasi tahunan tertinggi terjadi pada tahun-tahun di mana terjadi kenaikan harga BBM.

"Kami berharap pemerintah lebih melihat pada kehidupan rakyat karena saat ini sebagian rakyat Indonesia belum sejahtera dan jangan menambah derita dengan menaikkan harga BBM," ucapnya.

Organisasi gabungan itu terdiri atas Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI), Serikat Mahasiswa Progresif UI (Semar UI), Forum Mahasiswa IISIP (Formasi), Seniman Jalanan Jakarta (Senja) dan Partai Rakyat Pekerja (PRP).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement