Selasa 11 Nov 2014 04:14 WIB

Atasi Kelangkaan Listrik Barito Utara Usung PLTS

PLTS (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
PLTS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MUARA teweh--Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, dalam waktu dekat segera mendistribusikan 95 unit pembangkit listrik tenaga surya untuk meningkatkan pasokan listrik di pedalaman yaitu Desa Lampeong II Kecamatan Gunung Purei.

"Saat ini pemenang lelangnya sudah ada tinggal pelaksanaanya dan direncanakan akhir November ini sudah disalurkan," kata Kepala Bidang Energi Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara (Barut) Sarwo Mulyo, di Muara Teweh, Senin.

Menurut Sarwo, dipilihnya satu desa di Kecamatan Gunung Purei itu karena letaknya berada di pedalaman yang berbatasan dengan Kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Puluhan unit fasilitas listrik tenaga matahari itu akan disalurkan untuk kecamatan yang desanya tidak mendapat aliran listrik.

"Kita harapkan tahun depan alokasi PLTS untuk warga bertambah, karena sesuai surat dari Gubernur Kalteng, minimal 300 unit PLTS dialokasikan oleh kabupaten setempat" katanya didampingi Kepala Seksi Listrik, Suriadi Musa.

Sarwo menjelaskan, saat ini ribuan warga masyarakat tinggal di desa terpencil di sembilan kecamatan membutuhkan PLTS karena belum tersedia jaringan listrik dari PLN.

Pada 2013 telah disalurkan 300 unit PLTS untuk tiga desa di wilayah Kecamatan Teweh Timur yakni Desa Sei Liju 146 unit dan Dusun Malateken 66 unit serta Kecamatan Gunung Timang di Desa Pelari 88 unit.

"Saat ini ribuan warga masyarakat tinggal di desa terpencil meliputi sembilan kecamatan membutuhkan PLTS karena belum tersedia jaringan listrik," katanya.

Pada 2012 disalurkan 300 unit PLTS untuk tiga desa di wilayah Kecamatan Lahei yakni desa Rahaden 150 unit, Bengahon 10 unit dan Hurung Enef 50 unit.

Program PLTS ini sudah dilakukan sejak 2006 hingga sekarang sudah terpasang sekitar lima ratusan unit di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Teweh Tengah, Gunung Timang, Lahei, Montallat, Teweh Timur, dan Gunung Purei.

"Ratusan unit itu dipasang untuk rumah tangga, fasilitas pendidikan, dan kesehatan di desa terpencil," katanya.

Satu unit PLTS berupa "solar cell" berkapasitas 50 watt, aki kering 70 ampere, kotak regulator otomatis, dan lampu neon DC 12 volt. Selama ini kecamatan yang belum menikmati listrik dari PLN hanya Kecamatan Gunung Purei.

Meski di daerah pedalaman itu tersedia pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), namun hanya listrik di pedesaan, sedangkan sejumlah kecamatan lainnya sudah dilengkapi PLTD dari PLN setempat.

"Namun listrik PLN maupun listrik desa hanya menjangkau rumah warga yang tinggal di ibu kota kecamatan, sedangkan masyarakat tidak menikmati listrik masih banyak," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement