REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Humas Kepolisian Resor Kota Pontianak AKP Harsoyo menyatakan dua orang tewas akibat tabrakan antarbus Alegra dan Velenty di kilometer 32, Desa Lingga, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.
"Jadi tidak benar korban tewas akibat tabrakan antarbus itu jumlahnya mencapai belasan, berdasarkan informasi yang berkembang melalui jejaring sosial," kata Harsoyo saat dihubungi di Pontianak, Senin (10/11).
Harsoyo juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya kepada informasi yang berkembang yang isinya menyatakan jumlah korban tewas cukup banyak, serta gambar yang tersebar juga bukan kondisi yang sebenarnya.
"Kami imbau media memberitakan data resmi dari kami, agar tidak membuat keluarga para penumpang kedua bus itu menjadi bimbang dan bertanya-tanya tentang kondisi keluarganya," ujar Harsoyo.
Adapun dua korban tewas tersebut, yakni satu perempuan tanpa identitas, dan satunya lagi Tri Anita (23) warga Jeruju. Sementara belasan penumpang dari kedua bus termasuk sopir mengalami luka, baik ringan hingga berat.
"Saat ini kedua bus tersebut sudah berada di parkiran Mapolres Pontianak. Untuk kedua sopir masih dalam perawatan, kami saat ini masih fokus pada perawatan para korban tabrakan itu," ungkapnya.
Harsoyo menambahkan sopir bus Alegra dengan nomor polisi KB 7515 A atas nama Abang Zakaria (23) alamat Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, kemudian sopir bus Valenty KB 7365 S Riki Rendi (37) warga Dharma Putra, Kecamatan Siantan Utara, mengalami luka dagu dan bagian dada.
"Kronologis tabrakan antarbus, yakni kejadian tabrakan tersebut sekitar pukul 09.00 WIB. Bus Alegra datang dari arah hulu Kalimantan Barat, sementara bus Valenty dari arah Pontianak tujuan Nanga Mahap atau Kabupaten Sintang," ujarnya. Kejadian tabrakan tersebut, membuat bus Valenty masuk ke parit, kata Harsoyo.