Senin 10 Nov 2014 13:06 WIB
Tokoh Islam melawan penjajah

Abdul Wahab Hasbullah, Sang Pejuang Pemikir (bagian 2)

Rep: c01/ Red: Joko Sadewo
KH Abdul Wahab Hasbullah.
Foto: Blogspot.com
KH Abdul Wahab Hasbullah.

REPUBLIKA.CO.ID, Hanya dalam waktu singkat, Tashwirul Afkar menarik perhatian para pemuda dan menjadi populer. Forum dalam kelompok ini kerap dijadikan ajang untuk memperdebatkan sampai menemukan pemecahan terhadap permasalahan pelik yang dianggap penting.

Karenanya, Tashwirul Afkar tidak hanya mencakup kalangan ulama pesantren tapi juga para tokoh nasional. Dari sini Tashwirul Afkar menjadi jembatan bagi komunikasi antara generasi muda dan tua serta menjadi forum untuk bertukar informasi. Kelompok diskusi ini, kemudian juga menjadi forum untuk pengaderan kaum muda yang menggandrungi pemikiran keilmuan serta dunia perpolitikan.

Sebagai ulama sekaligus pelopor kebebasan berpikir di kalangan umat Islam di Indonesia, khususnya dalam lingkungan nahdhiyyin, Abdul Wahab Hasbullah terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia bersama dengan ulama lain melalui pemikiran-pemikirannya serta pergerakannya. Untuk menyebarkan dakwah dan seruan perjuangan, Abdul Wahab Hasbullah mendirikan media massa berupa surat kabar Harian Umum Soeara Nahdlatul Oelama atau Soeara NO serta Berita Nahdlatul Ulama. Abdul Wahab Hasbullah kemudian menutup usia pada umur 83 tahun, tepatnya pada tanggal 29 Desember 1971.

sumber : Berbagai sumber
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement