Senin 10 Nov 2014 09:14 WIB
Tokoh Islam melawan penjajah

Opu Daeng Risaju, Perempuan yang Diburu NICA (bagian 1)

Rep: c01/ Red: Joko Sadewo
Opu Daeng Risaju
Foto: www.frewaremini.com
Opu Daeng Risaju

REPUBLIKA.CO.ID, Perjuangan Opu Daeng Risaju mungkin tidak ada kaitannya dengan Peristiwa 10 November 1945 secara langsung. Akan tetapi, perjuangan, pengekangan, dan kekerasan yang menimpa wanita asal Sulawesi Selatan ini dalam melawan penjajah patut untuk diapresiasi sama besarnya dengan pahlawan-pahlawan lain pada Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November. Sosoknya juga dianggap sebagai ancaman bagi pemerintah kolonial Belanda.

Opu Daeng Risaju memiliki nama kecil Famajjah. Opu Daeng Risaju itu sendiri merupakan gelar kebangsawanan Kerajaan Luwu yang disematkan pada Famajjah memang merupakan anggota keluarga bangsawan Luwu. Opu Daeng Risaju merupakan anak dari Opu Daeng Mawellu dengan Muhammad Abdullah to Barengseng yang lahir di Palopo pada 1880.

Tidak seperti bangsawan pada umumnya, meskipun berasal dari keluarga bangsawan, Opu Daeng Risaju tidak pernah mengecap pendidikan Barat. Pendidikan yang didapat oleh Opu Daeng Risaju lebih ditekankan pada persoalan yang menyangkut ajaran dan nilai-nilai moral baik yang berlandaskan budaya maupun agama.

Ia juga mendapatkan pendidikan mengenai tata cara kehidupan bangsawan baik di dalam istana maupun di luar lingkungan istana, sebagaimana yang berlaku dalam tradisi keluarga bangsawan. Opu Daeng Risaju juga mendapatkan pengajaran terkait tata cara kepemimpinan, bergaul, berbicara, dan memerintah rakyat kebanyakan.

Selain mempelajari moral yang berlandaskan adat kebangsawanan, Opu Daeng Risaju juga mempelajari peribadatan dan akidah dalam agama Islam. Dalam tradisi Luwu itu sendiri, agama dan budaya merupakan satu kesatuan. Karenanya, sejak kecil Opu Daeng Risaju terbiasa membaca Al-Quran hingga tamat  dan mempelajari ilmu-ilmu keagamaan seperti nahwu, syaraf dan balagah.

Opu Daeng Risaju juga mempelajari fiqih dari buku karangan Khatib Sulaweman Datuk Patimang, salah seorang tokoh penyebar agama Islam di Sulawesi Selatan. Opu Daeng Risaju tidak sendiri dalam mempelajari Islam, melainkan dibimbing juga oleh seorang ulama.

Suami Opu Daeng Risaju, H. Muhammad Daud, merupakan seorang ulama yang pernah bermukim di Mekkah. Suami Opu Daeng Risaju ini merupakan anak dari rekan dagang ayahnya. H. Muhammad Daud kemudian diangkat menjadi imam masjid istana Kerajaan Luwu karena menikah dengan keluarga bangsawan dan memiliki pengetahuan yang luas tentang agama.

sumber : berbagai sumber
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement