REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengimbau Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menunjukkan kebesaran hati dan jiwa dalam mencari jalan ke luar terbaik terkait dualisme kepemimpinan DPPR.
"Berlarut-larutnya konflik kepentingan antara KIH dan KMP tentunya akan menghambat DPR dalam melaksanakan berbagai program kerja strategis. Oleh karena itu kami mengimbau kedua belah pihak untuk menunjukkan kebesaran hati dan jiwa dalam mencari jalan ke luar terbaik," kata Ketua Umum PB HMI M. Arief Rosyid Hasan dalam siaran persnya.
Arief menilai bahwa aspek kepemimpinan nasional masih menjadi pijakan penting dalam mengurai benang kusut dari segala persoalan yang ada.
"Pemimpin sejatinya dituntut untuk memiliki kebesaran dan kematangan jiwa yang tinggi sehingga siap mengorbankan dan mempersembahkan dirinya bagi bangsa dan rakyat yang dipimpinnya," tuturnya.
Dualisme kepemimpinan dalam tubuh DPR yang terjadi saat ini, kata Arief, merupakan cerminan lemahnya kualitas kepemimpinan wakil rakyat "yang telah kita pilih".
"Kepada ketua DPR terpilih kami berharap Bapak Setya Novanto hadir untuk memberikan teladan dan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin," katanya.
Menurut Arief, saat ini ada banyak agenda strategis yang lebih membutuhkan pengawasan DPR, misalnya masalah kenaikan harga BBM, dan penanggulangan masalah kepemudaan.
"Konflik yang berlarut-larut hanya akan menghambat DPR dalam melaksanakan berbagai program kerja strategis sebagai mitra penyeimbang Pemerintah," katanya.