REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menempati peringkat pertama untuk persentasi kenaikan jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut berdasarkan data Countries The Most Traffic Death yang dirilis oleh World Health Organization (WHO)
Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Siahaan Edison mengatakan 60 persen dari kecelakaan tersebut terjadi karena faktor manusia. Penyebab kedua adalah karena infrastruktur yang buruk seperti jalan dan rambu-rambu lalu lintas yang tidak lengkap. Terakhir karena kendaraan yang tidak memenuhi standar.
"Banyak masyarakat yang lalai dalam keselamatan berkendara dan tidak taat aturan. Masyarakat harus taat pada aturan dan mempersiapkan dirinya dengan baik saat akan berkendara," jelasnya.
Meski bukan sepenuhnya tanggungjawab negara, namun ia menilai pemerintah juga harus semakin gencar melakukan sosilisasi keamanan berkendara dengan baik. Saat ini program pemerintah dirasa kurang untuk mendidik masyarakat. "SIM saja dibuat kilat. Seharusnya masyarakat dididik dulu untuk memperoleh SIM," ujarnya.
Edison melanjutkan, hal tersebut berdasarkan UU nomor 22 tahun 2009, kewajiban pemerintah adalah mewujudkan keamanan lalu lintas. Pemerintah dalah hal ini Departemen Perhubungan dan POLRI harus melakukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam berkendara.