REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kini isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan terealisasi antara bulan November-Desember 2014 menuai kritik karena Presiden Jokowi menetapkan kebijakann yang tak sesuai dengan janjinya di masa kampanye pilpres lalu.
“Jika Jokowi-JK benar menaikkan harga BBM maka mereka telah melanggar janji saat kampanye di Pilpres lalu,”ujar Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI-MPO) Puji Hartoyo, Ahad (9/11).
Beberapa janj Jokowi-JK, yaitu akan mengutamakan perlindungan kepada masyarakat miskin. Namun, imbuh Puji, malah bakal menetapkan kebijakan yang membebani rakyat dalam jangka panjang.
Kebijakan tersebut dinilainya juga tak relevan karena harga minyak dunia naik. “Sebaiknya kebijakan menaikkan harga BBM tidak perlu dilakukan oleh Jokowi-JK di tahun ini, sebab alasan yang dijadikan pijakan, terbantahkan,” jelas Puji.
Mendengar aspirasi masyarakat tadi, PB HMI-MPO pun akan menggelar aksi nasional untuk menolak kebijakan menaikkan harga BBM dalam waktu dekat.