REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengumpulkan 305 ribu nyamuk, 42 ribu tikus, dan 24 ribu kelelawar. Ketiga hewan ini yang paling banyak menimbulkan penyakit di Indonesia.
Nyamuk, kata Tjandra, sering menimbulkan malaria, demam berdarah, juga gatal-gatal. Sedangkan tikus menyebabkan penyakit pes.
Pengumpulan tiga jenis binatang ini dilaksanakan di Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, juga Papua. Pengumpulan berbagai jenis nyamuk saat ini sedang aktif dilakukan di Donggala.
Berbagai binatang ini merupakan biohayati Indonesia yang menyangkut penyakit manusia. Penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga tahun untuk dicari kemungkinan kaitannya dengan penyakit-penyakit yang ada di Indonesia, juga penyakit lain yang mungkin ditimbulkan.
Pengumpulan tikus sendiri, lanjutnya, diambil dari hutan, non hutan, juga pantai. Ini dilakukan demi menggambarkan situasi penyebaran tikus dan penyakitnya di Indonesia.
Menurut Tjandra, dari tiga jenis binatang ini yang paling banyak menimbulkan penyakit adalah nyamuk. Ini tidak mengherankan karena nyamuk jumlahnya juga paling banyak.