REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rombongan Wali Kota Cimahi yang berkunjung ke balai kota Surabaya pada Jumat (7/10) sempat dibuat kaget. Jika biasanya kunjungan kerja antar daerah diterima dengan busana formal, tidak demikian halnya yang terjadi saat itu. Jajaran pejabat Pemkot Surabaya justru menyambut dengan pakaian bernuansa perang. Termasuk Sekretaris Daerah Hendro Gunawan yang tampil garang dengan baju loreng khas marinir.
Memang sudah menjadi tradisi di lingkungan pemkot bahwa setiap tahun para pegawai diminta mengenakan pakaian ala pejuang. Hal tersebut dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 Nopember. Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser mengatakan, himbauan mengenakan pakaian pejuang ini sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Wali Kota nomor 003.3/5525/436.3.1/2014 tertanggal 20 Oktober 2014.
Tak hanya itu, menurut Fikser, dalam surat tersebut juga ada himbauan untuk memutar lagu-lagu perjuangan pada saat jam kerja mulai 1-10 Nopember. Serta, mengheningkan cipta pada 10 Nopember pukul 08.15 WIB selama satu menit dengan ditandai bunyi klakson mobil, bedug masjid dan lonceng gereja. “Semua itu bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai perjuangan bangsa,” ujar dia.
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan tentang kunci sukses berjalannya roda birokrasi di Kota Pahlawan. Menurut dia, dalam menjalankan program-program pemerintahan seluruh SKPD harus mengikis ego sektoral. Dengan bersinergi lintas instansi, pekerjaan akan menjadi lebih mudah dan efektif. “Syukurlah, selama ini iklim kerja di sini sudah terbiasa seperti itu. Rekan-rekan SKPD sudah saling memahami satu sama lain,” kata dia.
Di samping itu, Risma juga memaparkan tentang peran dan fungsi taman, sentra PKL, perpustakaan/taman baca, serta sejumlah program sosial meliputi pemberian makanan tambahan bagi lansia miskin dan anak terlantar.
Sementara itu, Wali Kota Cimahi Atty Suharti berharap ilmu yang didapat dari Surabaya bisa diimplementasikan untuk membangun wilayahnya lebih baik lagi. “Ini kali pertama kami melakukan kunjungan kerja ke Surabaya. Kami sangat terkesan dengan kemajuan kota ini dan ingin belajar banyak bagaimana mengelola manajemen perkotaan secara efektif dan efisien,” kata Atty.
Pemerintah Kota Cimahi tidak ingin setengah-setengah mengorek ilmu dari Pemkot Surabaya. Buktinya, Atty membawa serta wakil wali kota, sekretaris daerah, para asisten dan para kepala dinas Kota Cimahi. Total rombongan berjumlah sekitar 30-an orang.