Jumat 07 Nov 2014 23:38 WIB

Pasar Tradisional Jakarta Bakal Hilang?

Kesibukan di salah satu pasar tradisional.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra/ca
Kesibukan di salah satu pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Wagiono Sunarto menyoroti pesatnya modernisasi di ibu kota yang akan berdampak pada hilangnya budaya lokal seperti pasar tradisional.

 

"Pasar tradisional di Jakarta tidak bisa diselamatkan karena yang bekerja di sini kan kekuatan modal dan politik," ujarnya seusai menyampaikan materi dalam seminar internasional bertajuk "Visual Culture and Urban Life" di Auditorium IKJ Jakarta, Jumat (7/11).

 Ia mengatakan, keberadaan pasar tradisional akan tenggelam karena dalam perkembangannya Jakarta kini dipenuhi banyak mal, supermarket, beragam restoran cepat saji dan banyaknya "convenient store" yang buka 24 jam seperti Indomaret, Circle K dan Seven Eleven.

Lulusan Jurusan Seni Grafis Institut Teknologi Bandung ini pun menyebutkan faktor lain yang menyebabkan kemungkinan hilangnya pasar tradisional yaitu adanya pergeseran dari budaya berbasis etnik menjadi "city culture".

"Kalau dulu kan ada budaya Padang, Jawa, Batak, nah sekarang Jakarta identik dengan "corporate culture" atau budaya pegawai kantor," tuturnya.

Jakarta merupakan daerah urban yang memiliki budaya majemuk dengan mobilitas warganya yang terkenal sangat tinggi.

Mobilitas tinggi inilah, menurut Wagiono, yang sangat mempengaruhi warga Jakarta untuk memprioritaskan segala hal yang sifatnya praktis dan modern.

"Kalau dilihat dari perkembangan Jakarta, tidak ada sebuah sinkronisasi budaya yang baik karena tiap budaya ingin mengekspresikan dirinya masing-masing," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement