Jumat 07 Nov 2014 22:06 WIB

Prihatin Masih Ada Bayi Gizi Buruk yang Meninggal

Rep: c57/ Red: Joko Sadewo
Gizi Buruk (ilustrasi)
Gizi Buruk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TAMBUN SELATAN -- Kasus meninggalnya almarhumah Azzahra Wulandari (13 bulan), putri dari Firmansyah (32 tahun), mengundang keprihatinan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Komisioner KPAI, Susanto, berharap agar kejadian yang dialami Azzahra tidak terulang lagi di masa mendatang. "KPAI turut prihatin atas meninggalnya Azzahra Wulandari. Saya berharap kasus ini yang terakhir, jangan ada lagi kasus yang sama," tutur Susanto saat dihubungi Republika, Jumat (7/11) siang.

Apalagi, lanjutnya, hak hidup merupakan hak dasar anak. Jadi, KPAI meminta semua pihak, khususnya Pemerintah Daerah (Pemda), untuk memberikan perhatian khusus kepada anak yang rentan gizi buruk, termasuk layanan medisnya.

Perlindungan anak, jelasnya, merupakan kewenangan wajib pemerintah daerah. Segala upaya untuk mencegah dan menangani gizi buruk perlu mendapat perhatian khusus dari pemda, khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes).

Azzahra Wulandari meninggal akibat gizi buruk. "Mengutip keterangan Kepala Puskesmas Papan Mas, almarhumah Azzahra Wulandari meninggal dunia akibat dehidrasi berat dan komplikasi yang diakibatkan kekurangan gizi akut," kata Kepala Desa (Kades) Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Idi Rosidi, di kantornya, Jumat (7/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement