REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pandangannya mengenai pembangunan infrastruktur di kawasan Asia dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacifik Economic Forum (APEC) di Beijing pekan depan.
Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Jumat (11/7), mengatakan Presiden Joko Widodo akan mengajak memadukan konsep tersebut dengan konsep poros maritim.
"Di APEC, Pak Jokowi akan lebih mengedepankan pembangunan infrastruktur Asia. Yang merupakan program bersama antara pemerintah Tiongkok dengan negara-negara ASEAN ditambah 10 negara lainnya, jadi ada sekitar 20an negara yang terlibat di sana. Secara khusus Pak Jokowi akan memadukan gagasan kita tentang poros maritim dunia, dengan konsespsi China berkaitan dengan Jalan Sutera Baru di abad 21," kata Seskab.
Selain menyampaikan pandangan mengenai hal itu, Andi juga mengatakan Joko Widodo selama menghadiri KTT APEC juga akan bertemu dengan sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan.
"Itu kalau di APEC. Nah kalau di APEC mungkin Pak Jokowi akan bertemu bilateral dengan Presiden Rusia, Presiden AS. Dan akan ditemui secara khusus Presiden Tiongkok dan PM Tiongkok. Nah disana juga ada rencana Pak Jokowi akan berkunjung ke kawasan industri di Tianjin, China," katanya.
Usai kunjungan ke KTT APEC, Presiden juga akan mengikuti KTT Asean di Myanmar dengan rangkaiannya berupa pertemuan Asean dengan mitra ASEAN serta KTT Asia Timur.
"Di sana Pak Jokowi akan menjelaskan secara lebih elaboratif tentang doktrin politik luar negeri Indonesia yang baru, jadi menggunakan KTT Asia Timur untuk menjelaskan itu," paparnya.
Dan rangkaian berikutnya, kata Andi, Presiden akan menghadiri KTT G20 di Brisbane, Australia.
"Di KTT G20 akan bertemu PM Australia, yang mungkin dijadwalkan akan bertemu juga dengan PM Spanyol, yang dijawalkan pertemuan saat itu. Dan di G20 Pak Jokowi akan menjelaskan tentang situasi ekonomi global. Dan bagaimana harapan Indonesia bagi negara-negara di G20 itu kerjasama lebih erat untuk mengatasi kondisi ekonomi global, terutama tantangan-tantangan di 2015," ungkap Andi.
Presiden didampingi Ibu Negara Iriana dan rombongan dijadwalkan bertolak menuju Beijing pada Sabtu (8/10) dan kembali ke tanah air pada Minggu (16/10) pekan depan.