Jumat 07 Nov 2014 15:33 WIB

Menteri Susi: Pencuri Ikan Nakal, Bom Saja!

Rep: C85/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pertemuan pimpinan media yang diadakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan mempertemukan Menteri Susi Pudjiastuti dengan para awak media. Dalam kesempatan ini Susi memaparkan rencananya dalam quick wins untuk memaksimalkan potensi kelautan Indonesia.

Salah satunya disinggung tentang ketersediaan personel patroli untuk menyisir perairan Indonesia. Ketika ditanya tentang minumnya personel untuk mengamankan perairan Indonesia, Susi menjawab bahwa dirinya sedang mencoba bekerja ke arah sana.

"Memang buruh waktu lama untuk bisa memiliki kekuatan patroli yang hebat. Tapi saya sedang mencoba bekerja," jelasnya di Jakarta, Jumat (7/11).

Susi bahkan tidak segan-segan dengan mereka yang nekat mencuri di perairan Indonesia. "Bom saja. Kita minta anak nelayan untuk bum bum bum gitu. Kalau perlu saya pinjam Susi Air dari atas pakai granat kecil," canda Susi.

Susi melanjutkan, untuk meningkatkan keamanan laut terkait pencurian ikan, dia sudah mengajak beberapa untuk bekerjasama sama. Seperti diketahui, beberapa hari ini Menteri Susi rajin mengadakan pertemuan dengan duta besar dari beberapa negara termasuk Taiwan, Vietnam, Thailand, Malaysia, Filipina, Norwegia, Kanada, dan Amerika Serikat.

"Amerika misalnya, dubesnya sudah saya beri banyak PR. Mereka juga mau membantu patrol boat," jelas pemilik maskapai Susi Air itu.

Sebelumnya, Menteri Susi ditanya oleh pemimpin redaksi Harian Republika Nasihin Masha tentang kesiapan patroli. Nasihin merasa semua program Menteri Susi bisa diwujudkan asal patroli betul-betul siap. "Tapi kan hal itu diluar kewenangan Ibu. Jadi bagaimana Bu?" tanya Nasihin.

Selain patroli dengan kendaraan fisik, Menteri Susi menjelaskan ada satu teknologi yang bisa memantau pergerakan kapal. Teknologi bernama VMS (vessel monitoring system) ini dipasang di tiap kapal yang berizin di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement