Jumat 07 Nov 2014 13:51 WIB

Transjakarta Target Angkut 1 Juta Penumpang Tiap Hari

Petugas menindak pengendara motor yang melintas di jalur Transjakarta di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (22/9).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas menindak pengendara motor yang melintas di jalur Transjakarta di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (22/9).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Transportasi Jakarta menargetkan mengangkut satu juta penumpang per hari pada 2017 yang saat ini hanya sekitar 300.000 penumpang, kata Direktur Utama Transjakarta Antonius NS Kosasih di Jakarta, Jumat.

Dalam dialog yang bertajuk Saatnya Pemerintah Mendengar Publik untuk Pembangunan Insfrastruktur Transportasi mengatakan bahwa untuk mendukung target tersebut, dibutuhkan sebanyak 1.289 bus setara articulated atau bus gandeng.

"Kita masih kalah jauh dibanding Guangzhou, Tiongkok, satu jam satu jurusan itu ada 350 bus, kita hanya 40 bus atau 11-12 persennya dari Guangzhou," katanya.

Saat ini, dia menyebutkan bahwa jumlah bus yang ada sebanyak 793 unit, di antaranya 118 bus single solar, 417 bus single CNG dan 258 bus "articulated" CNG, namun hanya 430 bus yang siap guna operasi. Sementara itu, terdapat 12 koridor dengan 26 rute layanan, panjang koridor 210 kilometer dan 218 halte.

 

Kosasih mengatakan target bus operasi 712 unit atau 90 persen dari 793 unit bus, target kecepatan 20-25 kilometer perjam saat ini masih 18-25 kilometer per jam dan target "headway" (waktu antara sarana angkutan melewati suatu titik pemberhentian) selama 3-10 menit yang saat ini masih 5-20 menit.

Kosasih mengatakan kendala terberat saat ini adalah sterilisasi jalur busway, masih banyaknya moda kendaraan lain yang memasuki jalur tersebut. "Kadang, pihak kepolisian membolehkan jalur busway untuk dilewati kendaraan lain," katanya.

Dia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk sterilisasi jalur busway dan penegakan hukum bagi kendaraan bermotor yang melanggar karena selama ini belum ditegakan sanksi tegas bagi pelanggar yang menyerobot masuk jalur busway.

Kosasih juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera melakukan perbaikan jalur dan separator yang rusak. Selain itu, lanjut dia, koordinasi juga akan dilakukandengan Kementerian Perhubungan untuk penambahan rambu-rambu lalu lintas dan portal.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement