Jumat 07 Nov 2014 12:55 WIB

IDI: Dokter Indonesia tak Kalah dengan Asing

Dokter memeriksa pasien di Puskesmas Johar Baru, Jakarta Pusat.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Dokter memeriksa pasien di Puskesmas Johar Baru, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter-dokter di Indonesia memiliki keahlian yang tidak kalah dengan asing, kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin setelah menggelar konferensi pers terkait pelaksanaan Dokter Cilik Award 2014 di Jakarta, Jumat (7/11).

"Indonesia memiliki banyak dokter yang ahli, tetapi mereka memiliki hambatan untuk menerapkan ilmunya," katanya.

Zaenal menambahkan jumlah dokter umum di Indonesia mencapai 110.776 orang, sedangkan dokter spesialis 19.367 orang. Saat ini banyak dokter yang bekerja di berbagai daerah di Indonesia yang menggunakan peralatan medis, tetapi peralatan tersebut tidak ada sehingga ilmu yang dimiliki tidak dapat diterapkan. Sementara untuk membeli peralatan medis tersebut membutuhkan dana yang besar.

"Di Indonesia hanya memiliki beberapa rumah sakit dengan peralatan yang lengkap. Tentu ini kondisi ini tidak menguntungkan bagi masyarakat maupun dokter yang ditugasi di daerah yang tidak memiliki peralatan yang lengkap," katanya.

Kondisi itu berbeda dengan fasilitas kesehatan di rumah sakit luar negeri. Rumah sakit itu memiliki peralatan medis yang canggih dan memadai sehingga para dokter dapat menerapkan ilmu yang mereka miliki.

Peralatan medis bisa bersumber dari pemerintah maupun pihak swasta. Perhatian pemerintah asing terhadap dunia kesehatan cukup besar karena mereka menyadai kesehatan merupakan bagian terpenting dalam membangun masyarakat.

Di Indonesia, kata dia perhatian pemerintah terhadap sektor kesehatan perlahan-lahan mulai meningkat. Pemerintah Indonesia harus tetap konsisten menyediakan anggaran dan program pembangunan yang dapat meningkatkan sektor kesehatan.

Penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai merupakan salah satu bentuk perhatian dan tanggung jawab pemerintah terhadap kesehatan masyarakat.

"Peningkatan fasilitas kesehatan di rumah sakit dapat mendorong menyebaran dokter-dokter secara merata di Indonesia. Kondisi sekarang dokter-dokter lebih banyak mengabdi di DKI Jakarta," ucapnya.

Selain menyediakan peralatan yang lengkap di rumah sakit, lanjutnya pemerintah sebaiknya memikirkan agar para dokter ahli secara konsisten menerapkan ilmunya. Pemerintah dapat meminjamkan modal untuk para dokter. "Modal itu bisa digunakan untuk membeli peralatan medis," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement