Kamis 06 Nov 2014 19:41 WIB

JK Salahkan Pemerintah Lalu Jika Ekonomi Tidak Meningkat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erdy Nasrul
Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan apabila penurunan pertumbuhan ekonomi tak tercapai maka merupakan imbas dari kebijakan tahun lalu.

"Kalau tidak tercapai kan efek kebijakan tahun lalu kan. Suatu kebijakan ekonomi akan terasa 4-6 bulan yang akan datang. Jadi jika tidak ada pertumbuhan ekonomi itu efek kuartal bulan Juli. Bukan pemerintahan baru," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Kamis (6/11).

Ia pun mengatakan inflasi diprediksi akan terjadi pada tahun depan. Menurutnya, inflasi ini terjadi karena berbagai faktor internal dan eksternal.

"Iya itu memang diperkirakan. Bahwa pertumbuhan ekonomi kita akan menurun dari tahun lalu. Karena banyaknya faktor baik internal dan eksternal. Tapi 5 persen itu (pertumbuhan ekonomi) berusaha naikkan itu,"

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2014 sebesar 5,01 persen, turun dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2014 yang mencapai 5,12 persen. Jumlah ini pun juga dilaporkan menurun dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal III-2013 sebesar 5,62 persen.

Dalam APBN, pemerintah pun mematok pertumbuhan ekonomi hingga 5,2 persen. Sementara Bank Indonesia (BI) menyebut pertumbuhan ekonomi tahun 2014 berada di angka 5,2-5,5 persen dengan kecenderungan ke bawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement