Kamis 06 Nov 2014 20:58 WIB

Longsor Terjang Dua Kecamatan di Sukabumi

Longsor. Ilustrasi
Foto: Antara
Longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi mencatat ada dua kejadian tanah longsor yang menerjang dua kecamatan berbeda pada Rabu (5/11) kemarin.

"Dua bencana tanah longsor ini sudah kami tanggulangi, untuk di Kecamatan Bojonggenteng terdapat dua rumah rusak sedang dan satu terancam longsor, kemudian di Kecamatan Cicurug satu rumah rusak sedang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo kepada Antara, Kamis.

Sedangkan untuk korban meninggal dunia sudah dikebumikan dan korban luka-luka sudah diberikan perawatan dari pihak medis.

Informasi yang dihimpun dari pihak BPBD, bencana tanah longsor yang pertama terjadi di Kampung Baru, Desa Berkah, Kecamatan Bojonggenteng yang mengakibatkan seorang balita (2,5) atas nama M Ridwan tewas tertimbun longsor dan dua lainnya luka-luka.

Kemudian di hari yang sama juga, longsor menerjang Jalan Gadog 46, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug yang mengakibatkan seorang anak berusia enam tahun luka-luka dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Menurut Usman, bencana tanah longsor tersebut disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur dua kecamatan tersebut sehingga tebing setinggi empat meter dengan lebar delapan meter di Kecamatan Bojong genteng roboh. 

Hal sama terjadi di Kecamatan Cicurug. Tebing setinggi tujuh meter dengan lebar tujuh meter longsor karena tanahnya sudah labil.

Bantuan sudah diberikan kepada para korban. Untuk sementara bantuan berupa makanan siap saji, perlengkapan maka dan tidur. Untuk bantuan perbaikan rumah, pihaknya masih melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah kerugian yang diderita masing-masing korban.

"Tidak menutup kemungkinan bencana serupa akan terjadi di daerah lainnya, karena pada musim hujan ini seluruh kecamatan di Kabupaten Sukabumi rawan terjadi bencana tanah longsor.

Untuk itu, kami mengimbau kepada warga yang khususnya tinggal di daerah bertebing dan tanahnya sudah labil untuk selalu waspada dan mengungsi sementara ke tempat yang aman jika turun hujan deras yang berpotensi terjadinya bencana," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement