Kamis 06 Nov 2014 12:26 WIB

ITB Gelar Orasi Budaya III Pasar Seni 2014

Kampus ITB
Kampus ITB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Orasi budaya adalah sebuah inisiatif berupa wadah untuk belajar, mengingat, dan berkontemplasi. Dalam masanya, orasi budaya merupakan kegiatan rutin pra-acara Pasar Seni yang selalu membahas berbagai masalah, kebiasaan, bahkan mungkin penyakit sosial yang sedang terjadi di masyarakat dewasa ini.

Selama ini, orasi budaya itu bentuknya sesederhana seminar kebudayaan atau diskusi terbuka tentang isu hangat tersebut. Orasi budaya melingkupi pembahasan rinci dan cara menyikapi isu zaman dari perspektif dan interpretasi yang berbeda-beda.

Namun, pelaksanaan orasi budaya tahun ini sedikit berbeda. Orasi budaya disulap menjadi sesuatu yang lebih atraktif, dengan konsep acara yang lebih beragam dan tidak melulu hanya sebuah seminar biasa.

Setidaknya inilah yang bisa ditemui pada Ahad (12/10) nanti di Institut Français Indonesia, Bandung. Orasi Budaya II Pasar Seni ITB 2014 yang merupakan bagian dari tiga rangkaian orasi budaya tahun ini diisi dengan beragam suguhan yang menyenangkan, seperti aksi teatrikal, pertunjukan seni, pertunjukan musik, dan pembacaan puisi. Menyenangkan, namun diam-diam menyeret ke dalam ruang renungan.

Sedangkan pada Orasi Budaya III Pasar Seni ITB 2014 yang akan digelar pada Jumat (7/11) di Lapangan Miring FSRD ITB (depan galeri Soemardja) akan mengusung tema ‘Manusia dengan Alam Sekitarnya’.

Keberadaan manusia dalam ruang yang ia tempati, menciptakan suatu pemisahan antara ruang terhumanisasi dan ruang tak dikenal. Terjadinya revolusi industri menanamkan arogansi di dalam benak manusia bahwa alam hanya merupakan instrumen untuk digunakan manusia.

Sampah industri maupun sampah masyarakat yang dihasilkan oleh kearoganan manusia berhasil merusak alam hidup. Dikotomi ruang dikenal dan ruang tak dikenal makin memuncak.

   

Dalam beberapa dekade silam Tuhan menyadarkan masyarakat kontemporer akan alam yang hidup, sehingga munculnya gaya hidup go-green dimana manusia dapat hidup berdampingan dengan alam, bukan di atas. Hal ini menunjukkan bahwa manusialah yang mampu menentukan arah laju dunia. Semesta, bisakah kamu izinkan kita menjagamu?

Pengisi acara ini antara lain Aminudin TH Siregar, Wawan Setiawan Husein x Jeprut, Aliansyah Caniago, Ibnu Pratomo, Secret Show.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement