REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama yang juga aktif di media twitter, Salahuddin Wahid ini menyuarakan ketidaksetujuan terkait rencana kenaikan harga bbm. Ia menyatakan rencana Jokowi menaikkan harga BBM saat ini tidak tepat.
"Harga minyak di pasar international Turun 25 %, harga BBM di sini Akan naik mungkin diatas 25 %. Saat yang Tidak tepat utk naikkan harga," tutur Gus Sholah di akun @Gus_Sholah, Kamis (6/11).
Sebelumnya ia meminta agar pemerintah mengatur pola penyaluran BBM bersubsidi kepada mereka yang berhak, seperti angkutan umum dan orang tak punya. Karena, tutur pengasuh pesantren Tebuireng, Jombang, selama ini BBM bersubsidi selalu salah sasaran.
Ia juga mengatakan tahun 2000, ia usul kepada Dirut Pertamina untuk gunakan kartu seperti ATM untuk mereka yang berhak beli BBM bersubsidi. "Tapi usul itu Tdk jalan," ucap dia lagi melalui media sosial