Rabu 05 Nov 2014 17:55 WIB

Isu Kenaikan Mulai Picu Antrean Pembelian BBM

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Hazliansyah
Pembatasan BBM Bersubsidi
Foto: Antara
Pembatasan BBM Bersubsidi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sudah membuat efek bagi masyarakat. Di Bali, masyarakat Denpasar sudah berlomba-lomba membeli BBM. 

Berdasarkan pengamatan Republika di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)b di Denpasar, Rabu (5/11), terlihat antrean yang cukup panjang. 

Di kawasan Renon misalnya, dari tiga SPBU di kawasan itu, antrean kendaraan yang membeli BBM lebih panjang dari hari biasanya.

Petugas SPBU di jalan Mahendradatta Denpasar, I Nyoman Adnyana, menyebutkan belum tahu kapan harga BBM akan naik. Namun dia mengaku isu kenaikan harga BBM memicu peningkatan antrean BBM. 

"Memang ada peningkatan," katanya.

Tidak hanya di SPBU, pemandangan serupa juga terjadi di sejumlah pedagang bensin eceran. Konsumen yang didominasi pengendara sepeda motor lebih memilih kios eceran karena enggan antre lama di SPBU. 

"Ketimbang antre berlama-lama di SPBU, lebih baik saya membeli di kios aja," kata Gus Arya.

Ia mengatakan, setiap dua hari sekali membeli bensin di SPBU. Namun karena antrean di SPBU hari ini cukup panjang, dia memilih membeli bensin di kios. 

Situasi ini membawa berkah bagi Hamim Fatoni, pedagang bensin eceran. Saat ini ia bisa menjual bensin hingga lima jerigen atau sekitar 160 liter per hari, dari yang sebelumnya hanya dua hingga tiga jerigen. 

"Umumnya yang membeli bensin ke kios karena malas antre. Biasanya mereka hanya beli satu liter, tapi kini rata-rata dua liter," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement