Rabu 05 Nov 2014 17:03 WIB

PGRI Minta Guru Honorer Dapat Manfaat 'Kartu Sakti Jokowi'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sehat.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyambut baik program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu keluarga Sejahtera (KKS) yang dikeluarkan pemerintah. 

Diharapkan penerima manfaat dari program ini tidak hanya keluarga kurang mampu, tapi juga guru honorer yang gajinya sangat kecil dan hidup dibawah garis kemiskinan. 

"Guru-guru semacam itu pantas mendapatkan bantuan KKS, KIP, KIS. Diharapkan kesejahteraan mereka bisa meningkat," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo, Rabu (5/11).  

Ia mengatakan, jumlah guru yang hidupnya miskin sekitar 1,6 juta orang. Semua ini didominasi oleh guru-guru honorer. 

"Guru honorer ada yang gajinya 150 ribu per bulan. Ada pula yang gajinya 300 ribu per bulan," kata dia. 

Peningkatan kesejahteraan guru, lanjut Sulistiyo, akan sejalan dengan meningkatnya mutu guru. Sebab guru bisa lebih berkonsentrasi dalam mengajar.

Untuk itu PGRI mengusulkan agar guru honorer yang kurang mampu bisa masuk menjadi sasaran KKS, KIP, KIS. Apalagi pemerintah saat ini mencanangkan program wajib belajar 12 tahun.

"Masak nanti anak-anak orang lain mampu melaksanakan wajib belajar 12 tahun. Namun guru honorer malah kesulitan menyekolahkan anaknya karena gajinya yang sangat kecil," ujar Sulistiyo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement