Rabu 05 Nov 2014 15:51 WIB

Pasien Negatif Ebola Segera Dipindah dari Ruang Isolasi

Petugas membawa boks berisi sampel urine milik pasien suspect ebola untuk dicek ke laboratorium di Rumah Sakit Umum Propinsi (RSUP) dr. Soedono Madiun, Jatim, Ahad (2/11).
Foto: Antara/Siswowidodo
Petugas membawa boks berisi sampel urine milik pasien suspect ebola untuk dicek ke laboratorium di Rumah Sakit Umum Propinsi (RSUP) dr. Soedono Madiun, Jatim, Ahad (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Warga Gemarang, Kabupaten Madiun, Muklis (29), pasien yang telah dinyatakan negatif ebola segera keluar dari ruang isolasi di RSUD dr Soedono Kota Madiun.

"Mulai Rabu sore ini atau besok, pasien suspect ebola yang selama ini dirawat di ruang isolasi sudah bisa dipindah ke ruang rawat inap biasa," kata Kepala Pelayanan Medik RSUD dr Soedono Madiun dr Sjaiful Anwar SpJP, kepada wartawan, Rabu.

Menurut dia, keputusan untuk mengeluarkan atau memindah pasien dari ruang isolasi karena pihak RSUD dr Soedono Madiun telah menerima konfirmasi secara resmi dari Kementerian Kesehatan melalui telepon tentang hasil uji laboratorium yang bersangkutan.

"Sesuai hasil uji laboratorium, yang bersangkutan dinyatakan negatif ebola. Pihak Kemenkes telah menelepon langsung ke pimpinan RSUD dr Soedono," kata dia.

Selain hasil uji laboratorium yang negatif, kepindahan dari ruang isolasi ke ruang rawat inap biasa juga disebabkan kondisi pasien yang terus membaik.

"Pasien sejauh ini kondisi membaik. Suhu tubuhnya normal dan jumlah trombositnya juga sudah naik mendekati normal," jelas Sjaiful.

Suhu tubuh pasien saat diperiksa telah normal yakni 37 derahat Celcius. Demikian juga, jumlah trombosit yang sebelumnya hanya 48.000, kini sudah naik menjadi 96.000.

Ia menambahkan, meski telah dirawat di ruang rawat inap biasa, nantinya tetap ada beberapa standar pelayanan yang dilakukan untuk merawat Muklis. Di antaranya kewajiban penggunaan masker bagi pengunjung dan pengawasan ketat.

Hal itu karena masa inkubasi ebola belum berakhir. Sesuai penghitungan, masa inkubasi akan berlangsung hingga 15 November mendatang.

Muklis (29) warga Gemarang, Kabupaten Madiun, dicurigai terjangkit ebola setelah pulang dari Liberia, Afrika Barat, pada akhir Oktober lalu.

TKI yang bekerja di perusahaan kayu tersebut mengalami demam tinggi dan gejala klinis suspect ebola. Sebelumnya, pasien telah didiagnosis tim medis positif malaria, namun kini kondisi terus membaik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement