REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan Muh Hanif Dhakiri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sebuah rumah yang dijadikan penampungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang berada di Jalan Asem Baris Raya, Jalan F Gang Z nomor 24 Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/11).
Lokasi penampungan itu tampak terlihat tertutup rapat. Fiber panjang berwarna biru yang ditambahi kawat berduri menutupi semua bagian pagar sehingga aktivitas para tenaga kerja di tempat penampungan itu tak dapat dilihat dari luar. Bahkan, di lokasi tersebut, tidak terdapat papan petunjuk tempat penampungan TKI.
Sesampainya di lokasi, Hanif sempat meminta kepada ibu asrama untuk masuk dan meninjau lokasi. Namun, izin itu tak diberikan hingga akhirnya Hanif kesal dan marah kepada pengurus tempat penampungan milik Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Elkari Makmur Sentosa.
"Ayo yang ada di dalam, buka pintunya! Kalau nggak dibuka saya kan loncat. Nama saya Hanif Dhakiri, saya menteri Tenaga Kerja. Kalau nggak dibuka PT nya saya tutup nih," kata Hanif sambil berteriak.
Namun, meskipun Hanif terus berteriak-teriak, pintu pagar masih tetap tak kunjung dibuka. Pihak pengurus berdalih ingin meminta izin terlebih dahulu kepada pimpinan perusahaan.
Hanif yang tak sabar lantas memerintahkan kepada ajudannya untuk membongkar fiber penghalang pagar itu. Bahkan, secara tiba-tiba, Hanif naik berpijak di jok motor yang sedang di parkit di depan gerbang dan , langsung lalu melompati pagar untuk masuk ke dalam rumah.
Sesampainya di dalam rumah, Hanif langsung meminta surat izin penampungan rumah TKI dan keterangan terkait keberadaan rumah ini kepada salah satu pegawai di sana. "Ada bos saya tapi dia lagi nggak di sini," kilahnya.
Penggerebekan penampungan TKI ini membuat warga yang berada di sekitar penampungan terkejut dan langsung ikut menonton dan mengeruni lokasi penampungan TKI.