REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada keutamaan bagi setiap Muslim untuk menguasai bahasa Arab. Pertama, bahasa Arab bisa digunakan dalam komunikasi harian di Dunia. Untuk konteks ini, menguasai bahasa tertentu sangat penting dalam menjalin hubungan antar bangsa, antar budaya dan antar peradaban.
Kedua, bahasa Arab merupakan bahasa pengantar dalam ajaran Islam. Maksudnya, bahasa Arab digunakan setiap Muslim ketika shalat, berdoa, dan untuk membaca dan mengkaji Alquran. "Kedua hal inilah yang menjadi keutamaan bahasa Arab," kata Sekjen Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PB NU), Marsudi Syuhud saat dihubungi ROL, Rabu (5/11).
Terkait soal ajakan Ustaz Yusuf Mansur di Twitter yang kemudian menjadi perdebatan para netizen, Kiai Marsudi menjelaskan setiap orang memiliki kemampuan mempelajari bahasa. Misalnya, ketika seseorang menetap di Amerika Serikat dan belum menguasai bahasa Inggris, maka selang beberapa lama individu tersebut akan mahir berbahasa Inggris.
"Kalau ada pertanyaan di Twitter yang menyatakan bagaimana nasib orang yang tidak bisa bahasa Arab di akhirat. Allah SWT itu tahu seluruh bahasa manusia," kata dia.
Ustaz Yusuf Mansur sempat mengetwit ajakan kepada masyarakat untuk mempelajari Bahasa Arab. Sebab, dengan bisa bahasa Arab akan mudah mempelajari Islam. Sedangkan bahasa lain, dikatakannya, tidak akan banyak berguna, terutama setelah wafat.
"Semua bahasa bakalan musnah. Ga kepake. Kapan? Saat masuk alam kubur. Apalagi di akhirat sana. Satu-satunya, ya bahasa Arab," ujar Ustaz Yusuf Mansur.