REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Azahra Wulandari (1), pasien gizi buruk di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meninggal dunia pada Selasa (4/11) malam.
"Azahra telah meninggal dunia jam 21.30 WIB malam tadi di rumahnya," kata Kepala Desa Mangunjaya Idi Rohidi di Tambun, Rabu.
Ia menjelaskan Azahra meninggal dunia beberapa saat setelah dibawa pulang dari Rumah Sakit Adam Thalib, Cibitung, oleh pihak keluarga.
Sebelumnya, orang tua pasien, yakni Dirman (27) dan Nunu Nurhayati (23), memaksa pihak rumah sakit untuk memulangkan anaknya karena keluarga tidak sanggup membiayai pengobatan pasien yang mencapai Rp7,5 juta per malam.
Upaya memulangkan Azahra pun, sempat menuai konflik karena pihak rumah sakit tidak mengizinkan pasien pulang sebelum biaya perawatan selama dua hari, sejak Sabtu (1/11) hingga Minggu (2/11), dilunasi keluarga.
Namun beruntung, Kepala Desa Mangunjaya Idi Rohidi menggadaikan mobil dinas kepala desanya untuk biaya mengeluarkan Azahra dari rumah sakit swasta itu.
Niat keluarga untuk merawat Azahra ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat juga gagal karena tidak adanya ruang perawatan yang tersisa untuk balita perempuan itu.
Azahra pun meninggal dunia setelah dua jam tiba rumahnya di Kampung Siluman RT 01 RW 18, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan.
"Keluarganya memang dari kalangan tidak mampu. Orang tuanya hanya buruh serabutan," katanya.
Kedua orang tua Azahra nampak bersedih saat memakamkan putri keduanya itu pada Rabu (5/11) siang di tempat pemakaman umum setempat.
"Saya mohon, cukup anak saya yang menjadi korban akibat mahalnya biaya rumah sakit," ujar Dirman.
Sejumlah perangkat Desa Mangunjaya, hadir di pemakaman Kampung Poncol Mangunjaya itu, untuk menyaksikan prosesi pemakaman Azahra.