REPUBLIKA.CO.ID,SINGAPARNA–Setelah didiatangi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, pertambangan pasir besi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya akan dihidupkan kembali. Niatan tersebut dicetuskan oleh Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Penyebab pasir besi dilarang itu karena transportasi di darat mengganggu. Kemudian, tidak ada reklamasi," kata Uu, Rabu (5/11).
Menurut Uu, jika semua persyaratan dipenuhi oleh para penambang pasir besi maka tidak ada salahnya untuk kembali menghidupkan kegiatan pertambangan tersebut.
Ide tersebut disampaikan Uu terkait upaya pembangunan pelabuhan di wilayah Tasikmalaya Selatan. Dalam kunjungan kerja pada akhir pekan lalu, Susi Pudjiastuti memberikan tantangan pada kepala daerah untuk melahirkan peraturan yang ramah lingkungan.
Hadiah yang dijanjikan Susi adalah bantuan infrastruktur, termasuk salah satunya adalah pembangunan dermaga atau pelabuhan bagi daerah tersebut.
"Bu Susi sudah memberikan pujian kepada nelayan di Kabupaten Tasikmalaya karena ramah lingkungan tidak seperti daerah yang lain," kata Uu.
Ia mengatakan bahwa nelayan di Kabupaten Tasikmalaya sudah menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan sehingga mendapat respon positif dari sang menteri.
Uu mengaku telah mengajukan kembali permohonan pembangunan pelabuhan di wilayah Tasikmalaya Selatan. Ia pun yakin dengan adanya pelabuhan dapat meningkatkan perekonomian di wilayah sekitar.
"Nanti tidak hanya ikan tapi juga pertambangan pasir besi akan hidup kembali. Pertambangan lain juga akan hidup," kata Uu.
Selain itu, kata Uu, pelabuhan juga bisa membantu sektor pertanian dan distribusi barang.
Uu berpendapat pembangunan pelabuhan mampu memberikan masa depan yang cerah untuk masyarakat Kabupaten Tasikmalaya khususnya di wilayah selatan yang merupakan wilayah pesisir.
Ikuti Whatsapp Channel Republika