Rabu 05 Nov 2014 11:39 WIB

BBM Naik, PDIP Harus Dukung Jokowi

Rep: C16/ Red: Winda Destiana Putri
Petugas membantu warga mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jakarta, Selasa (7/10).(Prayogi/Republika)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas membantu warga mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jakarta, Selasa (7/10).(Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Hamdi Moeloek menyarankan agar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) harus tetap mendukung kebijakan Presiden dan Wapres Jokowi-JK terkait kebijakan kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM).

"PDIP harus berdiri dibelakang Jokowi-JK" ungkap Hamdi Moeloek saat dihubungi Republika, Rabu (5/11).

Hamdi Moeloek menambahkan, meskipun pada periode kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) PDIP sempat menolak tegas kenaikan BBM, itu semata-mata karena PDIP dan Demokrat memiliki pandangan politik yang berseberangan.

Maka, lanjut dia, kali ini PDIP harus mendukung Jokowi-JK karena pandangan politik mereka yang sudah sejalan.

Lagipula, tambah dia, buku putih yang sempat dikeluarkan PDIP sebagai wujud konsistensinya terhadap penolakan BBM dua tahun lalu dianggap sudah tidak relevan. Sehingga sudah tidak bisa diaplikasikan dimasa sekarang ini.

Hamdi Moeloek menyatakan dasar rasionalitas buku putih tersebut harus diperbaiki.

Sebelumnya diketahui PDIP merupakan partai yang paling tegas menolak kenaikan BBM pada era kepemimpinan SBY.

Partai berlambang moncong banteng tersebut bahkan sempat mengeluarkan buku putih yang berisi panduan mengenai strategi dan solusi pemerintah tanpa harus menaikkan BBM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement