REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menangani kemungkinan adanya pasien yang terjangkit virus Ebola.
"Antisipasi dilakukan dengan menyiapkan ruang isolasi khusus dan menambah alat perlindungan diri bagi tenaga medis yang akan menangani pasien yang diduga atau terjangkit virus Ebola," kata Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Moch Syafak Hanung, Selasa.
Menurut dia, alat perlindungan diri atau APD bagi tim medis tersebut berupa masker, pakaian khusus, alas kaki dan sebagainya.
"Penyiapan APD dilakukan karena penularan virus Ebola terjadi akibat kontak langsung dengan penderita, sehingga unuk menghindari kontak langsung tersebut tenaga medis dan keluarga pasien akan dibekali dengan APD," katanya.
Ia mengatakan, pihak rumah sakit juga sudah membekali perawat dan tenaga medis dengan pengetahuan terkait pencegahan Ebola yang benar.
"Pembekalan dilakukan oleh tim dokter ahli penyakit infeksi. Pembekalan ini dilakukan agar para perawat dan tenaga medis tidak tertular seperti pernah terjadi di sejumlah negara," katanya.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyebaran virus Ebola meski pihaknya telah melakukan langkah antisipasi.
Antisipasi tersebut, kata Menkes di Jakarta, Selasa, dilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan alat pindai di bandara terhadap warga yang baru datang dari negara terjangkit wabah tersebut.
Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan telah menyatakan dua pasien suspek Ebola di Kediri dan Madiun, Jawa Timur, negatif Ebola setelah pemeriksaan contoh darah sehingga hingga saat ini belum ada warga Indonesia yang terjangkit Ebola.