REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Penyidik reskrim umum Polda Papua saat ini masih terus menyelidiki asal 180 butir amunisi yang diamankan dari Manokwari, Papua Barat.
Waka Polda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw kepada Antara, Selasa mengakui hingga kini penyidik masih memeriksa para tersangka untuk mengetahui asal amunisi.
Dikatakannya, pada Sabtu (1/11) tim khusus Polda Papua berhasil mengamankan 180 butir amunisi beserta barang bukti lainnya, seperti senjata rakitan jenis revolver.
Polisi juga menahan enam tersangka namun dalam pemeriksaan satu orang diantaranya tidak terbukti sehingga yang bersangkutan dilepas.
"Saat ini hanya lima orang yang ditahan dan saat ini sudah tiba di reskrim umum Polda Papua untuk pemeriksan lebih lanjut," jelas Brigjen Pol Waterpauw, Selasa (4/10).
Barang bukti yang berhasil diamankan yakni 180 butir amunisi kaliber 5,56 MM 5 TJ, satu pucuk senjata api rakitan berbentuk revolver, satu buah amunisi kalibel 38 spesial buatan luar, lima buah handphone (HP),uang tunai Rp21.001.000 (dua puluh satu juta seribu rupiah) yang diduga hasil penjualan senpi rakitan milik Leo dan uang tunai Rp950.000 upah penjualan senpi milik Stenly.
Sedangkan lima orang yang saat ini ditahan di Polda Papua yakni Saiful Duila (26 th), Stenly Salmau alias Stenly (37 th), Leonard Takaria alias Leo (34 th), Herry Lawalata (19 th) dan Amirullah (34 th).