REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mendapat sorotan dari publik terkait perilakunya merokok di lingkungan istana negara. Atas perilakunya tersebut, banyak cibiran dan cemoohan masyarakat pada Susi karena dinilai tidak memberi teladan yang baik bagi masyarakat.
Namun, saat ini Susi berniat untuk berhenti merokok. Meskipun, diakui oleh Susi, butuh waktu untuk benar-benar lepas dari jeratan tembakau, tidak langsung dapat benar-benar berhenti. Melainkan secara perlahan dengan mulai mengurangi kebiasaannya itu.
Atas niat baik dari pemilik maskapai Susi Air itu, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR, Ledia Hanifa mengungkapkan, masyarakat Indonesia harus dapat menghargainya dan ikut mendoakan. Sebab, kata Ledia, mengubah kebiasaan merokok juga butuh proses.
"ita harus menghargai niat baik Menteri Susi, mudah-mudahan niat baik beliau kuat sehingga banyak kemudahan," kata Ledia Hanifa kepada Republika, Selasa (4/11).
Ledia berharap, niat untuk berhenti merokok ini juga harus dilakukan oleh siapapun yang masih belum bisa berhenti menghisap tembakau. Kalaupun belum dapat sepenuhnya menghilangkan kebiasaan tersebut, tambah Ledia, harus tahu mana tempat yang boleh dan tidak boleh untuk merokok.
Dengan begitu, perokok juga dapat menghargai orang lain yang tidak merokok untuk tidak mencemari udara dan membahayakan kesehatan orang lain.
"Kalau di luar negeri bisa menahan diri, maka di negeri sendiri lebih wajib," kata politikus yang masuk di Komisi VIII tersebut.