REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI—Pasien terduga Ebola di Kediri, Jawa Timur masih di ruang isolasi meskipun telah dinyatakan negatif.
Kepala Dinas Kesehatan Kediri Adi Laksono menyatakan hasil pemeriksaan sampel pasien asal Madiun dan Kediri negatif Ebola. Adi menyatakan hasil yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan menunjukkan negatif Ebola.
"Jadi pasien dari negara endemik, jadi wajar kita curiga, ia juga mengeluh sakit," kata Adi, Senin (3/11).
Pasien yang berinisial GN (45 tahun) masih dalam perawatan petugas medis.
"Keluarga kalau mau menjenguk masih dari luar saja. Belum diperbolehkan masuk," kata Hari Susanto, Juru Bicara RSUD Pelem.
Hari mengatakan, kondisi suhu tubuh pada pasien itu relatif turun daripada saat dibawa ke rumah sakit. Suhu tubuh pasien pernah mencapai 37,3 derajat Celsius, bahkan pernah di angka 38,6 derajat Celsius. Hari mengatakan keluhan pasien sudah berkurang. Saat menelan pun sudah tidak sakit. Batuknya sudah kunjung pulih.
Hari meminta agar pasien tidak dijenguk terlebih dahulu. Hal itu demi mencegah penularan penyakit, serta mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. "Kami pantau minimal 21 hari, paling tidak mulai kedatangan," ujar Hari.
Hari juga mengatakan RSUD Pelem akan terus melakukan pengawasan pada keluarga GN, dengan melakukan pemeriksaan.
Diketahui, terdapat sejumlah keluarga yang sakit. Mereka diperiksa di puskesmas setempat. Rata-rata, mereka mengeluhkan batuk serta flu.