REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Jakarta, Senin, untuk membahas rencana pertemuan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Cina Xi Jinping untuk pertama kalinya.
"Kami tadi juga membahas rencana kunjungan Presiden (Joko Widiodo) ke Beijing dalam rangka APEC dan untuk pertemuan bilateral dengan pemimpin Cina," kata Menlu Retno LP Marsudi di Jakarta, Senin (3/11).
Menurut Retno, dalam pertemuan itu ia dan Menlu Wang Yi juga membahas langkah-langkah untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Cina.
"Dalam pertemuan tadi kami sepakat untuk mengintensifkan konsultasi bilateral antardua negara sebagai bagian dari hubungan komprehensif strategis yang telah dimiliki kedua negara," ujar dia.
Menlu Retno menilai hubungan bilateral Indonesia dan Cina merupakan hubungan antara dua negara besar di kawasan Asia yang sedang terus berkembang, sehingga hal itu merupakan hubungan yang saling menguntungkan.
"Tentu sebagai dua negara besar hubungan baik ini bukan hanya akan mengutungkan bagi kerja sama bilateral Indonesia dan Cina, tetapi juga memberi kontribusi bagi kawasan dan dunia," tuturnya.
"Cina adalah salah satu mitra terbesar Indonesia, dan tahun depan kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Cina," lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Menlu Cina Wang Yi menyampaikan rasa senang dapat kembali berkunjung ke Indonesia.
"Saya gembira dapat kembali berkunjung ke Indonesia, khususnya sesudah terbentuknya pemerintahan baru di Indonesia," ujar Wang Yi.
Senada dengan Retno, Menlu Cina itu pun menyampaikan bahwa kedatangannya ke Indonesia bertemu dengan Menlu RI juga bertujuan untuk mempersiapkan pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Cina Xi Jinping untuk pertama kalinya.
"Beberapa hari lagi Presiden Joko Widodo akan menghadiri KTT APEC di Beijing. Dalam kesempatan itu, pemimpin kedua negara akan bertemu dalam suatu sesi untuk membahas hubungan Indonesia dan Cina kedepannya," ucapnya.
"Tahun depan adalah 65 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. Selain itu, tahun depan juga ditandai dengan peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika. Semoga peringatan tersebut memberi peluang bagi peningkatan hubungan kita. Kami ingin bersama Indonesia mencapai kerjasama yang lebih konkret," lanjut Wang Yi.