REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (3/11). Pada tahap awal, KIS telah disalurkan pada 4.451.508 orang yang merupakan kepala dan anggota keluarga dari 1 juta keluarga kurang mampu.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, dengan kartu tersebut warga bisa mengakses layanan kesehatan gratis di tingkat pertama dan lanjutan, sesuai dengan kondisi penyakit yang diderita pemegang KIS.
Menurut Nila, KIS pada dasarnya adalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun, KIS menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas, termasuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan bayi baru lahir. Selain itu, dana dalam KIS juga mencakup usaha pencegahan penyakit.
Kendati sudah ada KIS, Nila menegaskan bahwa program serupa yang sebelumnya telah diterapkan tetap berlaku. "Kartu yang lama masih bisa dipakai," ujarnya.
Selain meluncurkan KIS, Presiden Joko Widodo juga telah meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Program tersebut merupakan bentuk kompensasi dari rencana kenaikan harga BBM yang akan diberlakukan sebelum Januari tahun depan.