REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memantau pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk warga di Kantor Pos Kebon Bawang, Jakarta Utara, Senin.
"Ini program pemerintah, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu dan berharap bisa melanjutkan sekolah sampai selesai," ujar Menkominfo.
Usai membagikan kartu kepada perwakilan warga, ia berharap langkah pemerintah kali ini mampu membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Menkominfo juga mengaku kedatangannya secara formalitas ini menjadi bagian dari pembagian kartu yang sama serentak di wilayah Ibu Kota.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyempatkan berdialog dan membagikan langsung Kartu Indonesia ke beberapa warga yang berhak menerimanya.
Sementara itu, pantauan pembagian Kartu Indonesia di dalam Kantor Pos Kebon Bawang berjalan tertib. Warga bergiliran menerimanya sesuai nomor antrean dan terdapat petugas untuk membantu warga yang kebingungan dan mendapat informasi.
Salah seorang penerima Kartu Indonesia, Nur Laela, warga Kebon Bawang, mengaku bersyukur mendapat bantuan dari pemerintah.
"Satu anak saya dapat Kartu Indonesia Pintar dan itu sangat membantu biaya sekolahnya," kata ibu empat anaknya juga mendapat Kartu Indonesia Sehat.
Pemerintah sendiri telah meluncurkan secara bertahap Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat kepada 15,5 juta warga kurang mampu.
Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto mengatakan, pada tahap awal, pemerintah membagikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu HP (SIM Card), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada satu juta keluarga kurang mampu.
"Pada tahap awal ini, pemerintah membagikan KIP kepada 157.943 anak usia sekolah dari satu juta keluarga kurang mampu tersebut," katanya.
Sedangkan untuk Kartu Indonesia Sehat, pemerintah membagikannya kepada 4.451.508 individu, yang merupakan kepala dan anggota keluarga dari satu juta keluarga kurang mampu.