REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kantor Pos Pusat, Pasar Baru, Jakarta, Senin (3/11). Tiga kartu itu akan langsung disalurkan ke sejumlah keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia melalui kantor pos.
Jokowi, yang mengenakan kemeja batik, hadir bersama istrinya, Iriana. Sejumlah menteri Kabinet Kerja juga ikut menyaksikan acara peluncuran program unggulan Jokowi-JK tersebut.
Antara lain Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Menteri Sosial Khafifah Indar Parawansa.
"Kartu ini untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan pendidikan dan kesehatan," ujar Jokowi, Senin.
Pada tahap awal, pemerintah baru menyalurkan satu juta KKS yang menggantikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Selanjutnya, kartu tersebut akan didistribusikan secara bertahap pada 15,5 juta warga kurang mampu di seluruh Indonesia.
Dalam prosesnya, pemerintah juga akan menyempurnakan sistem sambil memperbaiki layanan pendidikan dan kesehatan. KKS merupakan bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu yang diberikan dalam bentuk rekening simpanan.
KKS menjadi pengganti program Bantuan Langsung Masyarakat. Kartu ini sekaligus menjadi bentuk kompensasi atas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi yang akan segera diterapkan sebelum tahun depan. "Ini untuk menjaga daya beli masyarakat," kata Jokowi.
Sementara dengan KIP dan KIS, warga bisa mengakses layanan pendidikan dan kesehatan gratis. Siswa pemegang KIP mendapat bantuan dana sebesar Rp 450 ribu per tahun untuk SD, Rp 750 ribu per tahun untuk SMP, dan Rp 1 juta per tahun untuk SMA.
"Dananya bisa diambil tiap tiga bulan," ujar Menteri Kebudayaan, Pendidikan Tinggi dan Menengah Anies Baswedan.