Senin 03 Nov 2014 13:06 WIB

Kondisi Pasien Terduga Ebola Semakin Stabil

Petugas membawa boks berisi sampel urine milik pasien suspect ebola untuk dicek ke laboratorium di Rumah Sakit Umum Propinsi (RSUP) dr. Soedono Madiun, Jatim, Ahad (2/11).
Foto: Antara/Siswowidodo
Petugas membawa boks berisi sampel urine milik pasien suspect ebola untuk dicek ke laboratorium di Rumah Sakit Umum Propinsi (RSUP) dr. Soedono Madiun, Jatim, Ahad (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kondisi Gn (45) warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang diduga terkena penyakit Ebola, setelah pulang dari Liberia semakin membaik. Ia dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Pare, kabupaten setempat.

"Pemeriksaan hari ini pasien terduga Ebola stabil, dalam artian tanda-tanda vital seperti tensi, suhu normal, suhunya 36,9 derajat Celsius," kata dokter yang merawat pasien dr Harnowo kepada wartawan, Senin (3/11).

Ia mengatakan, kondisi pasien sudah lebih baik. Pasien juga diketahui tidak mengalami perdarahan ataupun diare. Bahkan, pasien juga sudah merasa tidak nyeri lagi di tubuhnya.

Meski begitu, pasien masih dirawat di ruang isolasi. Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap penyebaran virus. Pasien, lanjut dia, diberi obat-obatan, serta diberi cairan infus.

Ia juga mengatakan, sampai saat ini dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Pare, Kabupaten Kediri, juga masih menunggu hasil laboratorium.

"Kami masih tunggu hasil uji laboratoriumnya. Kami juga terus waspada," katanya.

Dikatakannya, untuk sementara keluarga dilarang menjenguk. Para petugas pun diharuskan mengenakan atribut lengkap serta steril, sebagai upaya pencegahan penularan penyakit.

GN adalah salah satu dari 28 buruh migran yang kembali dari Liberia pada Ahad (26/10). Ia dirawat di rumah sakit setelah mengaku mengeluhkan sakit dengan gejala demam, nyeri saat menelan, nyeri sendi, dan batuk.

Ia sempat dirawat di puskesmas setempat lalu dirujuk ke rumah sakit setelah demamnya tidak kunjung turun. Ia diduga terjangkit penyakit Ebola, mengingat gejala ia sakit mirip dengan gejala penyakit Ebola. Terlebih lagi, ia baru pulang dari Liberia, salah satu negara endemik Ebola. Namun, sampai saat ini dinas kesehatan masih melakukan uji laboratorium sakitnya.

Serangan virus ebola sampai saat ini terus meluas. WHO menyebut, kematian akibat penyebaran virus ebola di Afrika Barat diketahui telah mencapai 3.000 orang dan diperkirakan lebih dari 6.500 orang sudah terinfeksi virus di wilayah tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement