Senin 03 Nov 2014 10:32 WIB

Status Gunung Slamet Masih Siaga

Letusan abu akibat erupsi Gunung Slamet, terlihat dari Dusun Pratin, Desa Kutabawa, karangreja, Purbalingga, Jateng, Rabu (17/9)..   (foto : Idhad Zakaria)
Letusan abu akibat erupsi Gunung Slamet, terlihat dari Dusun Pratin, Desa Kutabawa, karangreja, Purbalingga, Jateng, Rabu (17/9).. (foto : Idhad Zakaria)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kegempaan Gunung Slamet di perbatasan wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, belum stabil, kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono.

"Oleh karena itu, status Gunung Slamet masih tetap 'siaga', dan masyarakat diimbau agar tidak beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (3/11).

Ia mengatakan kondisi tersebut diketahui berdasarkan data pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.

Menurut dia, dalam pengamatan yang dilakukan pada Ahad (2/11), pukul 18.00-00.00 WIB, secara visual tidak teramati adanya embusan asap yang dikeluarkan Gunung Slamet, sedangkan dari sisi kegempaan terekam 135 kali gempa embusan.

Sementara pada hari Senin (3/11), pukul 00.00-06.00 WIB, secara visual teramati embusan asap putih sedang dengan tinggi 50-150 meter, sedangkan dari sisi kegempaan terekam 129 kali gempa embusan.

Sebelumnya, Kepala PGA Slamet Sudrajat mengatakan bahwa aktivitas kegempaan Gunung Slamet masih tinggi meskipun cenderung menurun jika dibandingkan dengan kondisi beberapa waktu sebelumnya. "Kecenderungan menurun memang iya, tetapi ini alam. Paling tidak sampai hari ini menurun, tetapi kita tidak tahu bagaimana dengan besok, kami terus melakukan pemantauan," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Senin (27/10).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement