REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Sejumlah petani di Kabupaten Sukabumi mengeluhkan jatuhnya harga semangka akhir-akhir ini. Kondisi tersebut menyebabkan para petani semangka di selatan Sukabumi merugi.
‘’Harga jual tidak bisa menutupi biaya produksi,’’ ujar salah seorang petani semangka di Kecamatan Surade H Sahlan, Ahad (2/11). Dampaknya, para petani semangka mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Sahlan mengungkapkan, harga semangka sempat jatuh pada titik terendah yakni Rp 800 per kilogram. Padahal, harga normalnya bisa mencapai Rp 2.500 per kilogram.
Beruntung kata Sahlan, saat ini harga semangka secara bertahap mulai mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Saat ini harga semangka dijual Rp 1.500 per kilogram. Kondisi ini dikarenakan mulai berkurangnya pasokan semangka ke pasar karena musim panen telah berlalu.
Jatuhnya harga semangka terang Sahlan, dipengaruhi dengan serentaknya panen semangka di sejumlah daerah seperti di Kabupaten Majalengka dan Indramayu Jawa Barat serta daerah lainnya di Jawa. Hal ini menyebabkan pasokan semangka ke pasar cukup banyak. Akibatnya, harga semangka di pasaran mengalami penurunan.
Sementara itu salah seorang pedagang buah di Kota Sukabumi, Jajang (38 tahun) mengatakan, beberapa bulan lalu pasokan buah semangka memang cukup melimpah di pasaran. Hal ini menyebabkan harga sempat sempat jatuh. Namun, saat ini pasokan sudah normal kembali dan harga kembali stabil seperti sebelumnya.