REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI--Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Jawa Timur menyatakan suhu badan GN (45) warga sakit setelah pulang dari Liberia dan diduga terjangkit Ebola, kondisinya sudah lebih baik.
"Suhu badannya saat ini 36,5 derajat Celsius, tinggal nyeri saat menelan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Adi Laksono, Ahad (2/11).
Pihaknya mengatakan, kondisi suhu tubuh pada pasien itu relatif turun daripada saat dibawa ke rumah sakit. Suhu tubuh pasien pernah mencapai 37,3 derajat Celsius, bahkan pernah di angka 38,6 derajat Celsius.
Adi juga meminta agar pasien tidak dijenguk terlebih dahulu. Hal itu demi mencegah penularan penyakit, serta mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Terlebih lagi, saat ini masih belum diketahui hasil uji laboratorium pada pasien.
Adi menyebut bahwa hasil uji laboratorium itu akan keluar sepekan setelah ia di tes. Pasien diperiksa secara menyeluruh, seperti tes darah, tes malaria, dan sejumlah tes lainnya.
Namun, ia mengatakan, untuk awal, diketahui tes malaria negatif. Hal itu berbeda dengan hasil tes pada pasien yang juga mendapatkan perawatan serius di Madiun, yang diketahui positif malaria.
"Ini malaria negatif, demam berdarah juga negatif. Tapi, kami masih tunggu hasil uji laboratoriumnya kurang lebih satu pekan. Jika negatif, boleh pulang," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa standar untuk untuk perawatan pada pasien yang sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Pare, Kabupaten Kediri, juga lebih ketat. Ia meminta seluruh perawat memakai alat pelindung.
"Kami pantau minimal 21 hari, paling tidak mulai kedatangan," ujar Adi.
Pihaknya juga mengatakan akan terus melakukan pengawasan pada keluarga GN, dengan melakukan pemeriksaan. Diketahui, terdapat sejumlah keluarga yang sakit. Mereka diperiksa di puskesmas setempat. Rata-rata, mereka mengeluhkan batuk serta flu.