Ahad 02 Nov 2014 08:28 WIB

PBB Luncurkan Akademi REDD+ Pertama di Indonesia

Hutan Kalimantan yang telah gundul karena penebangan liar.
Foto: Dok Republika
Hutan Kalimantan yang telah gundul karena penebangan liar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Perwakilan PBB untuk Koordinasi REDD+ (UNORCID) meluncurkan Akademi REDD+ pertama di Indonesia untuk membangun sinergi dalam usaha memerangi deforestasi dengan menciptakan nilai-nilai ekonomis dari karbon yang tersimpan di dalam hutan.

Menurut Kepala Badan REDD+ Indonesia Heru Prasetyo dalam siaran persnya, Sabtu (1/11), sinergi dalam usaha memerangi deforestasi dan mengembangkan ekonomi hijau perlu dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan.

"Ini (Akademi REDD+) merupakan sebuah katalisator untuk menunjukkan aksi di dalam dan di tengah masyarakat secara nasional. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada Anda sekalian mengenai apa arti dari sebuah keberlanjutan dengan hubungannya kepada hutan, dan apa harga yang harus dibayar jika kita tidak mempedulikannya," kata dia.

Direktur UNORCID Satya Tripathi menambahkan Akademi REDD+ diluncurkan di Indonesia karena dianggap sebagai perintis yang dapat menginspirasi negara-negara lain dalam upaya memerangi deforestasi.

"Indonesia merupakan negara perintis REDD+ yang menginspirasi dan memotivasi pelaksanaan REDD+ di negara-negara lainnya," kata dia.

Program Reduksi Emisi, Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) merupakan suatu terobosan yang bertujuan memberikan dukungan terhadap kemajuan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengintegrasi kelestarian lingkungan serta pembangunan ekonomi.

Akademi REDD+ dibentuk oleh para ahli UN-REDD, UNORCID dan Universitas Yale untuk memberikan pengetahuan yang komprehensif serta mudah dipahami kepada para peserta mengenai apa itu REDD+ dan bagaimana peranannya dalam pembangunan nasional.

Akademi REDD+ di Indonesia dilaksanakan di Yogyakarta dan diikuti oleh 83 perwakilan dari pemerintah di Asia-Pasifik, anggota parlemen Indonesia serta beberapa media massa.

Pelatihan selama 4 hari di Yogyakarta merupakan seri perdana dari acara-acara REDD+ global lainnya yang akan dilakukan dalam rangka menjaga momentum menuju "ekonomi hijau".

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement