Sabtu 01 Nov 2014 19:34 WIB

Menteri ESDM: Petral tidak Perlu Dibubarkan

Rep: C87/ Red: Julkifli Marbun
SPBU
Foto: Pandega/Republika
SPBU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wacana pembubaran anak perusahaan Pertamina, Pertamina Energy Trading Limited (Petral) dinilai tidak perlu diburu-buru. Petral dinilai punya posisi strategis dalam mendukung kemandirian energi di Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, mengatakan persoalan Petral merupakan persoalan pemimpin. Dia meminta masyarakat tidak terburu-buru membicarakan soal pembubaran Petral.

“Petral tidak harus dibubarkan, tapi kontrol sepenuhnya di tangan yang berpihak pada Negara,” kata Sudirman dalam diskusi bertema Mimpikah Kedaulatan Energi di Kafe Pisa, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11).

Menurutnya, saham di Petral 100% milik Pertamina. Jika manajemen Pertamina dan pemimpin Negara baik, Petral menjadi instrument strategis untuk mendorong kemandirian energi. Namun, Negara juga butuh instrumen di luar yang punya market internasional.

Di samping itu, dia juga menampik kajian mengenai pembangunan kilang minyak yang dihubungkan dengan pembubaran Petral. Sebab, kajian pembangunan kilang sudah cukup lama, dan tinggal dilaksanakan.

“Tidak ada urusan energi yang lepas dari urusan politik. Tapi kami ini sangat serius membereskan persoalan energi,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement